Lifestyle

Cerita Lysa Nuriana Cycling Enthusiast Asal Jombang: Berawal dari Pandemi, Kini Jadi Kebutuhan

×

Cerita Lysa Nuriana Cycling Enthusiast Asal Jombang: Berawal dari Pandemi, Kini Jadi Kebutuhan

Sebarkan artikel ini
BUGAR: Lysa Nuriana penggemar olahraga sepeda saat berolahraga.

Desakita.co – Tiga tahun menekuni olahraga bersepeda, Lysa Nuriana seorang Cycling Enthusiast kini merasakan memiliki tubuh bugar dan sehat.

Ia tergabung dalam beberapa klub sepeda, dari lokal Jombang hingga Surabaya.

“Sepeda kan ada macam-macam ya, ada MTB, ada gravel, ada road bike, nah yang saya senengin di road bike,” ungkap Lysa.

Menurutnya, olahraga sepeda yang kini disenangi merupakan hikmah dari pandemi Covid-19.

”Awal pandemi saya isi kegiatan dengan baking, enam bulan sebelum pandemi mulai melandai, saya mulai bersepeda, yang biasanya takut matahari menjadi mencari matahari, setiap hari caring,” jelasnya.

Bahkan, sebelum rutin beraktivitas di luar ruangan, Lysa rutin mengonsumsi vitamin D setiap hari.

Setelah bersepeda, ia kini merasa kebutuhan vitamin D-nya sudah cukup.

”Saya dapat vitamin D secara alami, karena olahraga sepeda mau tidak mau harus kepanasan setiap hari,” jelasnya.

Koleksi sepeda Lysa juga cukup lengkap. Ada jenis MTB yang biasanya dipakai untuk bersepeda dengan klub beautiful cycling, dan ada road bike atau sepeda balap yang sering ia gunakan dengan klubnya Women Cycling Community Surabaya.

”Kebetulan saya bagian dari member women cycling community Surabaya,” jelasnya.

Awalnya, sepeda hanya dipakai untuk menyehatkan badan, menjadi hobi yang ia tekuni hampir setiap hari.

Terlebih, ia tidak diizinkan suaminya dr Subur Suprojo, SpOG untuk ikut event lomba.

Namun, pada 7 Januari lalu, ia mendapatkan restu untuk mengikuti event balap sepeda rute Surabaya-Gresik.

”Medan yang sulit, berkelok-kelok rolling rute yang masya Allah, saya tidak menyangka nama saya dipanggil sebagai pemenang, bertepatan pada hari ulang tahun saya juga,” ungkapnya yang meraih finisher 1 kategori perempuan pada event tersebut.

Dalam memilih klub sepeda, ia juga sangat hati-hati.

Ia berupaya menjaga hati suaminya dengan bergabung bersama klub sepeda khusus perempuan.

Dengan begitu, ia tetap bisa berolahraga, serta bisa membuat hati suami tetap tenang.

”Karena kan ada banyak sekali klub sepeda, baik di Jombang maupun di Surabaya. Saya hanya bergabung dengan klub sepeda khusus untuk perempuan saja,” ungkapnya.

Di luar lomba, ia rutin bersepeda di mengelilingi Jombang, bahkan ia mengenal desa-desa di pelosok Jombang melalui kebiasaannya bersepeda.

”Saya kadang sampai Kasembon, Kudu, Kabuh, Sumobito, tahu daerah-daerah sana ya dengan sepeda, pakai road bike, kalau yang dekat-dekat ya paling pakai seli sepeda lipat atau MTB,” jelasnya.

Sebelum menekuni olahraga sepeda, Lysa menjaga kebugaran tubuh dengan olahraga mengikuti yoga, treadmill, kadang juga aerobik.

”Tapi kalau aerobik kadang jantung saya tidak kuat, agak aneh memang kalau saya olahraga sepeda kuat, kalau aerobik tidak kuat,” tambahnya.

Suaminya yang juga seorang dokter mengatakan, jika olahraga yang cocok untuk usia 40 memang bersepeda, karena gerak jantung bisa dikontrol, jika sudah melebihi batas wajar, maka kecepatan bersepeda bisa dikurangi.

Banyak nilai positif yang ia rasakan setelah rutin bersepeda.

Salah satunya tubuh tidak mudah sakit, berat badan terjaga dan tidur lebih nyenyak.

”Jam 20.00 WIB sudah pasti tidur, tidak pernah insomnia lagi, jam 04.00 WIB bangun untuk siapkan sekolah anak-anak, baru bersepeda,” jelasnya.

Bersepeda juga salah satu olahraga yang cukup berisiko, salah satunya adalah kondisi kulit yang harus butuh perawatan lebih ekstra. Lysa yang mulanya jarang menggunakan sunscreen, sekarang memiliki banyak koleksi sunscreen, mulai dari yang lotion sampai yang spray.

Biasanya ia gunakan setiap dua jam sekali saat berada di luar ruangan.

Sunscreen jadi bekal utama saya selama bersepeda, kalau menghitam pasti, jika dibandingkan dengan dulu saya putih bersih sekarang belang karena sepeda, tapi dengan adanya sunscreen tidak mudah terkena flek di wajah utamanya,” jelasnya.

Menurutnya, penting bagi wanita menyeimbangkan antara olahraga untuk kesehatan serta kecantikan.

Ketika memilih hobi beraktivitas di bawah sinar matahari, risikonya harus melakukan perawatan lebih ekstra untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Yang rutin ia lakukan usai bersepeda adalah membersihkan wajah, menggunakan masker wajah, pakai krim, serta memperbanyak minum air putih.

”Harus seimbang antara perawatan dan olahraga, jangan sampai wajah jadi breakout, flek hitam, salah satunya dijaga dengan sunscreen tadi,” ungkapnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *