Desakita.co – Tenis lapangan sudah mendarah daging di dalam tubuh Drs Sukristiono Siwi Subekti MSi.
Sudah 25 tahun lamanya ia memimpin klub tenis Jumbo. Sejak awal berdiri sampai sekarang.
’’Yang menginisiasi klub tenis Jumbo Pak Setyo Darmoko, mantan kepala Dinas Pendidikan Jombang.
Tapi saat itu beliau masih wakil kepala dinas. Saya jadi ketuanya, yang menunjuk teman-teman tenis saat itu,’’ kata Sukristiono Siwi Subekti.
Pak Kris, sapannya, merupakan guru seni budaya yang 20 tahun menjabat sebagai kepala sekolah dan dua tahun menjadi kepala bidang Dikmen Dinas Pendidikan Jombang.
Ia pernah menjabat di banyak SMP negeri hingga purna tugas 2022. Jabatan terakhirnya kepala SMPN 3 Jombang.
Sukristiono berkisah, klub Jumbo berdiri tahun 2000. Rata-rata anggotanya guru olahraga SD, SMP, SMA, SMK dan umum.
Termasuk Polri, pegawai Pemda, pensiunan Perhutani, termasuk mantan ketua DPRD Jombang Joko Triono.
Klub Jumbo berdiri untuk memberikan wadah kepada guru olahraga latihan tenis. Tenaganya juga sering dipakai untuk melatih di sekolah hingga kompetisi Korpri, baik di dalam kota maupun di luar kota.
Baca Juga: Profil Diah Handayani Guru Asal Desa Candimulyo Jombang yang Getol Ikuti Perkembangan Iptek
Awal berdiri, klub Jumbo belum memiliki nama. Nama Jumbo muncul karena latihan dilakukan setiap Jumat dan Rabu.
’’Jumbo, Jumat dan Rabo, tapi Jumbo juga memiliki filosofi besar,’’ ungkap ayah tiga anak ini.
Harapannya, klub Jumbo menjadi klub yang besar dalam segala hal termasuk prestasi.
Kecintaannya kepada tenis dimulai saat ia pertama kali menjabat sebagai kepala SMPN 3 Mojoagung.
Dia berlatih tenis memanfaatkan lapangan basket yang ada di sekolah. Dari situ ia rutin latihan, baik di sekolah maupun di klub.
Sukristiono juga aktif mengikuti uji tanding ke luar kota. Sejak berdiri sampai sekarang, klub Jumbo masih aktif menggelar latihan persahabatan dua hingga tiga kali dalam setahun di luar kota. Bahkan hingga ke Kalimantan, Bali, Lombok dan lainnya.
Itu dilakukan karena tidak banyak kompetisi tenis senior yang diadakan. Sehingga memilih mencari lawan tanding ke luar kota.
’’Ada turnamen dimanapun kami pasti ikut,’’ kata warga Desa Sentul Kecamatan Tembelang ini.
Ujia tanding terakhir ke Solo, sekaligus perayaan anniversery ke-25 tahun pada 1-2 Februari lalu.
Pria yang lahir di Jombang 20 Maret 1962 ini juga komitmen menjaga visi misi klub.
Yakni sehat, cerdas, bersaudara dan jaya selamanya. Agar-benar jaya, klub melakukan regenerasi yang terus berkelanjutan. Juga membina pemain-pemain muda. ’’Termasuk jaya prestasi dan organisasinya,’’ ucapnya.
Saat ini, anggota klub berjumlah 31 orang. Mayoritas berusia diatas 40 tahun. Banyak yang telah purna tugas, seperti Sukristiono yang sudah purna pada 2022 lalu.
’’Saya masih aktif latihan rutin tiga kali seminggu, Senin, Rabu dan Jumat. Saya sudah jatuh cinta dengan tenis,’’ ungkapnya.
Sukristiono juga sukses memimpin klub Jumbo. Tidak hanya bisa ngemong dan merangkul semua anggotanya, tapi juga seluruh keluarga besar klub.
Tak jarang, turnamen atau uji tanding di luar kota mengajak istri dan anak cucu. Sehingga membuat antar keluarga semakin erat.
Termasuk momen anniversary di Solo kemarin, dapat sukses dan lancar berkat campur tangan ibu-ibu Jumbo.
’’Yang membuat saya semakin cinta dengan Jumbo, tidak hanya karena anggotanya yang luar biasa solid, tapi seluruh keluarga besarnya juga kompak,’’ urainya. (wen/jif)
Respon (1)