Desakita.co – Persoalan penanganan sampah mendapat perhatian serius dari Pj Bupati Jombang Sugiat.
Guna memaksimalkan pengelolaan sampah, orang nomor satu di Pemkab Jombang ini akan menambah fasilitas tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) di tingkat desa.
”Jadi TPA Banjardowo itu secara kapasitas belum bisa menampung potensi seluruh sampah di Kabupaten Jombang,” ujar Pj Bupati Jombang Sugiat kemarin.
Dijelaskan, saat ini TPA Banjardowo baru bisa menampung sekitar 140 ton dari total 530 ton potensi sampah per hari.
Untuk bisa menampung seluruh potensi sampah di Jombang, dikatakan butuh anggaran cukup banyak, khususnya untuk kebutuhan BBM armada pengangkut sampah dan tenaga SDM-nya.
”Karena kalau kita atasi semua, belum mampu, terutama BBM-nya dan tenaganya itu tinggi,’’ papar dia.
Namun demikian, pemkab tetap berupaya mengurai problem persampahan, salah satunya melalui pembangunan TPS3R yang ada di tingkat desa.
”Nanti kita coba tambah lagi TPS3R di tingkat desa. Kita lakukan secara bertahap setiap tahun,” papar dia.
Salah satu tujuan dibangunnya TPS3R, lanjut Sugiat, adalah mengurangi volume sampah sebelum diangkut ke TPA Banjardowo.
Masyarakat juga bisa diberdayakan untuk mengolah sampah organik dan anorganik.
Tentunya, dengan itu perekonomian masyarakat juga terkerek.
”Baru nanti setelah diolah, sampah yang tidak bisa diolah dibawa ke sini,’’ pungkasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum mengatakan, setiap tahun pemkab berupaya menambah TPS3R.
”Tahun ini Insya Allah ada tiga yang kita bangun. Masing-masing di Desa Mancilan, Desa Wonosalam, dan Desa Menganto,” ujar dia.
Pada 2023 lalu, total ada tujuh TPS3R yang dibangun. Mulai di Desa Jombang, Desa Karobelah, Desa Kedunglosari, Desa Podoroto, Desa Plosogenuk, Desa Bareng, dan Desa Watudakon.
”Itu kita lakukan untuk melakukan pelayanan penanganan sekaligus pengurangan sampah di desa-desa,” pungkasnya. (ang/naz/ang)