Pemerintahan

Sidak Pasar Perak, Pj Bupati Jombang Diwaduli Atap Bocor Hingga Pedagang Sepi

×

Sidak Pasar Perak, Pj Bupati Jombang Diwaduli Atap Bocor Hingga Pedagang Sepi

Sebarkan artikel ini
SIDAK: Pj Bupati Jombang Sugiat melakukan sidak ke Pasar Perak, Selasa (16/1) pagi.

Desakita.co – Belum genap setahun diresmikan, Pasar Perak mulai dikeluhkan.

Selain banyak atap lapak bocor, penataan lapak juga sempit sehingga para pedagang tidak betah berjualan di dalam pasar dan memilih pindah ke tempat lain.

Keluhan itu terungkap saat Pj Bupati Jombang Sugiat melakukan sidak di lantai 2 Pasar Perak, kemarin (16/1).

”Ini sudah bocor sejak beberapa bulan saya menempati lapak ini,’’ ujar Maulana, 68, salah seorang pedagang kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (16/1).

Gara-gara lapaknya bocor, banyak pelanggannya yang enggan datang berbelanja untuk membeli dagangannya.

Akibatnya bisa ditebak, omset penjualan gerabah merosot tajam.

Selain atap bocor, menurutnya tata letak lapak di lantai 2 juga terlalu sempit.

Hal ini yang membuat pelanggannya ogah mampir ke lantai 2.

”Jadi banyak yang tidak mau ke sini (baca; lantai 2),’’ jelasnya.

Tak mau terlalu merugi, Maulana kemudian pindah jualan ke belakang pasar dengan menyewa sebuah rumah Rp 5 juta per tahun.

“Sekarang saya jualan di sana, karena disini bocor dan juga sepi pembeli,’’ tambah dia.

Ia lantas menceritakan, saat berjualan di belakang pasar, omzetnya per hari bisa mencapai jutaan rupiah.

Tapi, jika berjualan di lantai 2, omzet yang didapatkan dalam sehari kurang dari Rp 100.000.

”Bahkan pernah sehari cuma dapat Rp 25 ribu,’’ tegas warga Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini.

Mendengar keluhan itu, Pj Bupati Jombang Sugiat mengaku akan segera menindaklanjuti.

Semisal terkait kerusakan lapak, khususnya di lantai II, pihaknya akan segera memperbaiki.

”Saya minta itu segera diperbaiki dulu. Kalau kita mau memindahkan pedagang sementara di sana tidak nyaman, kan tidak mungkin,’’ ujar dia.

Ia menyampaikan, sejatinya renovasi Pasar Perak dilakukan untuk pedagang.

Untuk itu, ia mengimbau lapak yang sudah disediakan, bisa ditempati sebagai semestinya.

Para pedagang diimbau agar tidak berjualan di pinggir jalan yang notabene mengganggu lalu lintas.

”Nanti kita lakukan pendekatan persuasif agar para pedagang kembali berjualan di tempat yang sudah disediakan. Kita ingin mewujudkan pasar yang lebih bersih dan modern. Hanya memang pedagang maunya mudah, dekat. Padahal ini mengganggu lalu lintas,’’ jelas dia.

Sugiat menegaskan, jika aturan tetap diberlakukan kepada siapapun. Artinya, jika pedagang nantinya tetap berjualan di pinggir jalan raya, maka akan ditertibkan.

”Jika nanti kalau sudah diingatkan tapi tidak menanggapi, mau tidak mau tetap akan ditertibkan. Tapi secara persuasif. Nanti coba kita pikirkan. Apakah itu menyelesaikan persoalan atau tidak,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *