Desakita.co – Keluhan demam dan nyeri sendi masih dirasakan sejumlah warga di Desa Mojodanu, Kecamatan Ngusikan. Setelah dicek dan diambil sampel darahnya, ternyata negatif chikungunya.
Namun pemeriksaan lanjutan masih dilakukan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang Syaiful Anwar, menyebut Puskesmas Keboan sudah terjun langsung ke desa sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah warga.
“Dan hasilnya sementara memang negatif chikungunya, namun pemeriksaan lebih lanjut masih dilakukan,” ucapnya, kepada Jawa Pos Radar Jombang, Sabtu (27/1).
Selain pemeriksaan, ia juga memastikan sudah berkoordinasi untuk segera melakukan tindaklanjut, berupa fogging atau pengasapan.
“Untuk penyebab pastinya masih dilakukan pemeriksaan, namun untuk kegiatan fogging pasti dilakukan dalam waktu dekat,” lontarnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Keboan Ngusikan, Binti Sukartini, menjelaskan dari tes yang dilakukan, keluhan yang dirasakan warga itu tak terdeteksi chikungunya. Keluhan warga masih dinilai sebagai penyakit misterius.
“Ini tadi sudah kami lakukan tes darah, hasilnya negatif, kita coba melakukan pemantauan jentik juga tidak ditemukan,” terang Binti.
Dari pendataan yang dilakukan Jumat (26/1), ia menyebut ada 10-13 orang yang kini masih mengeluh demam hingga nyeri sendi.
Gejala itu memang mengarah pada penyakit chikungunya, meski akhirnya tak terbukti. “Jadi yang kita periksa ini masih ada keluhan panas. Ternyata semua juga negatif,” tambahnya.
Bahkan, pengecekan itu dilakukan kali kedua. Tes dan pemeriksaan awal sudah dilakukan 10 hari sebelumnya.
“Hasilnya juga sama, negatif, bahkan beberapa warga yang berobat ke wilayah Mojokerto, dan dites juga hasilnya sama,” imbuh dia.
Karena diagnosa belum jelas, pihaknya akan melakukan tes ulang terhadap sampel yang telah dibawa. Terlebih, ada dugaan keluhan mengarah pada penyakit dengue.
“Kemungkinan juga dengue, makanya sampel darahnya kita ambil, lakukan tes dan pemeriksaan lagi,” tutur Binti.
Selain itu, pihaknya akan melakukan tracing untuk melihat pasien pertama yang merasakan gejala sama sekaligus melakukan pelacakan lebih lanjut.
“Untuk sementara, warga yang masih ada keluhan sakit, kita imbau menambah asupan makanan, istirahat. Kalau virus, dengan daya tahan tubuh naik, maka akan menurun dampaknya,” pungkas dia. (riz/bin/ang)