PemerintahanUncategorized

Cerita Pilu Satu Keluarga Pra Sejahtera di Desa Mancilan, Mojoagung Jombang: Makan Andalkan Pemberian Orang Lain, Pendapatan dari Mengamen Tak Menentu

×

Cerita Pilu Satu Keluarga Pra Sejahtera di Desa Mancilan, Mojoagung Jombang: Makan Andalkan Pemberian Orang Lain, Pendapatan dari Mengamen Tak Menentu

Sebarkan artikel ini
TAK MAMPU BEKERJA: Samadi dan istrinya Karsiyah warga Dusun/Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, saat ditemui ketua RT, kemarin.

Desakita.co – Masyarakat pra sejahtera yang hidup dengan kondisi kekurangan masih banyak. Salah satunya, keluarga Samadi, 60, dan istrinya Karsiyah, 55, warga Dusun/Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung.

Untuk makan sehari-hari, ia mengandalkan anaknya, Hariono yang mengamen dengan pendapatan pas-pasan.

Samadi tinggal di sebuah rumah sederhana dari program bedah rumah pemerintah. Kini rumah itu, kondisinya tak terurus.

Ada baju dan perabotan di mana-mana. Bahkan ada ayam dan binatang piaraan dimana-mana.

Untuk kebutuhan makan, mereka mengandalkan pemberian orang lain, baik tetangga maupun warga luar yang memang sudah tahu kondisinya sejak awal.

Setiap bulan, keluarga ini memang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Namun, belum mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.

Hariono, 42, anak semata wayang Samadi dan Karsiyah mengaku tidak memiliki keahlian untuk bisa bekerja. Dirinya yang tamatan SD, hanya mengandalkan penghasilan dari mengamen di pinggir jalan, serta juru kuli angkut jika ada yang membutuhkan.

”Ya dari mengamen, sehari-hari tidak menentu. Paling banyak Rp 50 ribu. Tapi itu jarang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, ia juga bekerja sebagai juru angkut pabrik. Hanya saja, pekerjaan itu ia lakukan ketika ada permintaan.

”Ya ada di pabrik dekat sini. Bongkat muat, kadang tidak menentu,’’ jelas dia.

Sementara itu, Sulistiyo Ketua RT setempat kerap mencarikan bantuan keluarga Samadi dan Karsiyah hanya sekadar untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

”Ya sering saya carikan, meskipun keluarga ini sudah mendapatkan bantuan PKH dan BPNT itu hanya bisa dinikmati satu bulan sekali,’’ ujar dia.

Pihaknya berharap ada bantuan lain dari pemerintah untuk mengangkat kehidupan keluarga miskin ini, terutama kebutuhan makan sehari-hari.

”Ya, harapan kami lebih diperhatikan. Karena kasihan, di rumah mereka juga tidak bisa apa-apa,’’ pungkasnya. (bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *