Pemerintahan

Kreatif, Begini Potret TPS 006 di Desa Megaluh Jombang, Tingkatkan Partisipatif Pemilih Panitia Kemas Jadi Dekorasi Pelaminan

×

Kreatif, Begini Potret TPS 006 di Desa Megaluh Jombang, Tingkatkan Partisipatif Pemilih Panitia Kemas Jadi Dekorasi Pelaminan

Sebarkan artikel ini
LAIKNYA PERNIKAHAN: TPS 006 di Desa/Kecamatan Megaluh Jombang ini menggunakan konsep resepsi pernikahan untuk menarik pemilih datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya, kemarin (14/2).

Desakita.co – Banyak cara dilakukan untuk menarik perhatian pemilih.

Salah satunya, TPS 006 Desa/Kecamatan Megaluh yang mengubah balai desa laiknya ruang resepsi pernikahan.

Lengkap dengan seluruh ornamen, lampu warna-warni dan iringan gending-gending Jawa.

Kondisi init terpantau di Gedung serbaguna di Balai Desa Megaluh itu tampak berbeda saat coblosan, Rabu (14/2) pagi.

Bagian depan kantor desa tak sekadar diubah menjadi TPS.

Namun, di semua sudut ruang, ada dekorasi dan hiasan bunga plastik warna-warni seperti di acara resepsi pernikahan.

Lampu terlihat gemerlap di beberapa titik. Pintu masuk dan keluar pun didesain seperti sedang menuju acara pernikahan.

Tak hanya suasana masuk-keluar, bagian utama yakni tempat pencoblosan suara juga didesain bak dekorasi pelaminan.

Tiga bilik suara, diletakkan di depan dekor pelaminan. Lengkap dengan ornamen gunungan.

Suasana pencoblosan juga terlihat khas karena seluruh panitia KPPS menggunakan seragam laiknya bridesmaid pernikahan konsep Jawa.

Sepanjang pencoblosan, KPPS juga memutar gending-gending Jawa hingga suasana serasa sedang menghadiri resepsi pernikahan.

“Konsepnya ini wedding, kenapa kita pilih dekorasi karena tempat tidak sewa,” ungkap Ketua KPPS TPS 006, Bety Apriliawati.

Wanita 40 tahun ini menyebut, seluruh dekorasi tak membutuhkan biaya besar. Terlebih, TPS 006 menempati balai desa sehingga tak perlu biasa untuk sewa tenda atau lainnya.

Selain konsepnya unik, Betty menyebut semua panitia KPPS-nya perempuan.

“Dari 7 TPS di Megaluh, hanya TPS 006 yang mirip pernikahan, kami siapkan juga snack dan souvenir kecil-kecilan untuk pemilih yang datang,” lanjut dia.

Selain bentuk menarik perhatian para pemilih, konsep pernikahan juga dipilih karena momentum dinilainya cukup tepat.

“Coblosan ini kan tepat 14 Februari yang biasanya diperingati sebagai hari valentine, jadi sekalian, konsepnya pemilu yang mengandung cinta dan kasih sayang,” tambahnya.

Dengan cara itu, Bety berharap kedatangan pemilih juga bisa semakin maksimal. Masyarakat diharapkan bisa menyalurkan aspirasi dan hak pilihnya.

“Ya semoga bisa, paling tidak 90 persen DPT mencoblos,” tegasnya.

Salah seorang pemilih, Siska, 23, menilai konsep TPS yang didatanginya benar-benar memberikan sentuhan dan kenyamanan berbeda.

“Ya senang, ini TPS-nya beda dari yang lain, jadi makin nyaman nyoblos, dapat souvenir lagi,” pungkasnya. (bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *