Desakita.co – Pesta demokrasi di Jombang tak hanya diwarnai sejumlah TPS yang kekurangan surat suara.
Sedikitnya ada 94 petugas yang mengeluh kelelahan usai bertugas. Bahkan, ada tujuh orang yang di rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Plt Kepala Dinkes Jombang Syaiful Anwar menjelaskan, selama Pemilu di Jombang ada petugas kesehatan yang dikerahkan melayani petugas Pemilu maupun masyarakat yang menggunakan hak pilihnya.
“Jadi dari laporan yang saya terima tanggal 14 kemarin, ada 94 obyek yang kami tangani. Baik unsur penyelenggara pemilu maupun pemilih,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Keluhan yang dialami masing-masing berbeda. Mulai pusing, mual, kelelahan dan lain-lain.
Meski begitu, mayoritas mereka sudah sehat setelah mendapatkan perawatan dan pengobatan dari petugas kesehatan. Petugas juga memberi obat untuk mengatasi keluhan serupa yang dialami.
Dari 94 orang yang ditangani itu ada tujuh yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Setelah mendapatkan perawatan intensif, ada tiga yang sudah sembuh dan diperbolehkan pulang, Jumat (16/2) kemarin. Sedangkan, empat lainnya masih menunggu observasi.
”Yang empat masih menunggu laporan apakah sudah diperbolehkan pulang atau harus dirawat,’’ jelas dia.
Terpisah, Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’murotus Sa’diyah MKes menyampaikan, ada dua anggota KPPS yang dirawat di RSUD Jombang, Rabu (14/2).
”Ya ada dua petugas KPPS, satunya dari Megaluh dan satunya dari Perak,’’ ujarnya didampingi Mulya Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
Secara rinci, Ning Eyik, sapaan akrabnya belum bisa menyampaikan sakit apa yang diderita dua anggota KPPS tersebut. Namun, mereka sempat menjalani perawatan intensif.
”Keluhannya apa saya belum dapat laporan secara rinci. Yang jelas dia sempat diinfus,’’ bebernya.
Setelah mendapatkan perawatan, dua anggota KPPS itu dinyatakan sehat sehingga sudah diperbolehkan pulang.
”Insya Allah hari ini akan pulang karena sudah sehat,’’ tegasnya.
Disinggung terkait adakah caleg yang masuk RSUD Jombang akibat stres atau mengalami gangguan mental, akibat pencalonannya di Pileg 2024, ia menegaskan belum ada.
”Sampai saat ini belum ada,’’ tegas mantan Kepala Puskesmas Mojoagung ini.
Ia menyampaikan, ruangan khusus gangguan jiwa memang disediakan bagi seseorang yang mengalami depresi berat.
Total ada delapan kamar dengan teralis besi serta ruang High Care Unit (HCU) jiwa, khusus untuk kategori depresi berat di Paviliun Pandawa.
”Ya lokasinya berada jadi satu di Pandawa,’’ pungkasnya. (ang/bin/ang)