Pemerintahan

Pencairan Dana Desa Tahap Kedua di Jombang Sisakan 2 Desa

×

Pencairan Dana Desa Tahap Kedua di Jombang Sisakan 2 Desa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Dana Desa (Jawapos.com)

DesaKita.co – Dua desa di Kecamatan Megaluh, Jombang, Jawa Timur, hingga kini belum mencairkan dana desa (DD) tahap kedua.

Salah satunya terkendala karena masih belum lengkapnya administrasi persyaratan pencairan pada dua desa tersebut.

Kabid Pembangunan Desa Evy Setyorini membenarkan ada dua desa di Kecamatan Megaluh belum mencairkan DD tahap kedua. Dua itu, yakni Desa Sudimoro dan Sidomulyo.

Baca Juga: 3 Tahun Jarang Ngantor, Kepala Desa di Jombang Ini Dituntut Warga Mundur

”Surat pengantar yang dikirim kemarin ada tujuh desa, yang lima desa sudah diajukan untuk pencairan tinggal dua desa,” ujar kata Evy Setyorini saat dikonfirmasi (11/9).

Dikatakannya, salah satu penyebab belum bisa melakukan pencairan DD tahap kedua dikarenakan serapan pelaksanaan DD tahap 1 masih di bawah 60 persen.

”Untuk hari ini (kemarin, Red) dua desa itu sudah memenuhi persyaratannya,” katanya.

Sehingga, lanjut Evy, proses berkas untuk pencairan DD Desa Sidomulyo dan Sudimoro tersebut bisa dinaikkan ke BPKAD.

”Untuk proses terakhir apabila sudah lengkap semua dikirim ke Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN),” bebernya.

Baca Juga: Jadi Pedoman Kerja Lima Tahun, DPRD Jombang Mulai Susun Tata Tertib dan Kode Etik

Setelah dari KKPN, otomatis anggaran DD tersebut masuk dalam rekening masing-masing desa.

”Sebelumnya kami juga melakukan monev (monitoring dan evaluasi) di seluruh kecamatan yang ada di Jombang,” imbuhnya.

Meskipun pencairan DD tahap kedua ini terakhir bisa dicairkan pada minggu kedua bulan Desember, akan tetapi, percepatan pencairan DD harus segera dilakukan.

Sehingga program-program desa yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik.

”Pemprov Jawa Timur juga melakukan monitoring terkait penyerapan DD ini. Progresnya seperti apa, kendalanya apa, jadi juga dipantau,” tegasnya.

Dikatakannya, saat ini monev sudah berjalan di 11 kecamatan. Kurang 10 kecamatan lagi.

”Setelah kami lakukan monev kami undang kecamatan itu untuk menyampaikan hasil monev dan memantau progress-progres yang belum tadi,” pungkasnya. (yan/naz)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *