DesaKita.co – Proyek pembangunan jaringan irigasi Pariterong (Papar-Turi-Peterongan) di Kabupaten Jombang sudah memasuki tahap akhir.
Progres pekerjaan sudah mencapai 90 persen.
Pelaksana proyek optimistis bisa menuntaskan pekerjaan sebelum pertengahan tahun 2024.
Baca Juga: Berkunjung ke Jombang, Ini Pesan Kadisdik Jatim kepada Kepala SMA dan SMK
”Progres sudah 90 persen sampai hari ini. Dan target kita memang sesuai kontraknya pertengahan Desember 2024, tapi dengan kondisi sekarang kita optimistis bisa rampung sebelum itu,” terang Welly Nawi Berlian, kasi teknik dan quality PT Wika – JET KSO.
Welly menjelaskan, dengan progres yang sudah 90 persen itu, seluruh urukan untuk tanggul saluran ini seluruhnya telah rampung dikerjakan.
Seluruh U-Ditch yang jadi badan saluran ini juga telah dipasang.
”Yang kita kerjakan ini sepanjang 6,2 kilometer mulai Pandanwangi sampai Desa Sawiji, dengan lebar U-Ditch mulai 3,5 meter, 3 meter, 2 meter, dan 1,5 meter di hilir,” lanjutnya.
Secara fisik, lanjut Welly, pengerjaan yang kini tengah dikebut adalah pengerjaan yang berkaitan dengan bagian-bagian saluran yang bertemu dengan saluran atau jalan alias crossing.
”Yang di sini secara fisik tinggal di beberapa bagian crossing baik yang crossing sungai maupun crossing jalan,” lontarnya.
Pihaknya menjelaskan, memang ada beberapa bentuk pekerjaan untuk saluran yang crossing dengan saluran maupun jalan.
Seluruhnya, dikerjakan sesuai dengan desain yang ada pada gambar yang diberikan pemerintah.
”Misalnya seperti yang di jalur provinsi itu, itu bentuknya crossing dan konstruksinya pakai sipon, kita laksanakan sipon, ada juga yang di Mayangan, itu pakai talang ya kita kerjakan dengan sistem talang,” lanjutnya.
Sementara untuk beberapa titik yang bersinggungan dengan jalan, pihaknya juga mengerjakan sesuai dengan desain yang diberikan.
Bahkan, Welly menjamin, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kenyamanan pengguna jalan.
”Yang sipon jalannya kembali seperti awal, namun yang pakai box culvert atau duiker, kita buat selandai mungkin agar tidak terlalu menanjak. Koordinasi terakhir angkanya nanti 7 persen untuk kelandaiannya,” tambahnya.
Pihaknya juga menjamin proses pengembalian jalan akan dilakukan sesuai bentuknya di awal. Baik untuk jalan yang berupa aspal, maupun yang berupa cor beton.
Baca Juga: Optimalkan Penggunaan Dana Desa, Infrastruktur Desa Tanjunggunung Kini Semakin Berkembang
”Yang awalnya aspal, akan kembali ke aspal, yang beton juga demikian. Namun untuk yang paving, kami ganti dengan konstruksi beton jalannya,” tambahnya.
Di waktu yang tersisa ini, Welly menyebut proses pengerjaan juga terus dioptimalkan sehingga nantinya bisa rampung tepat waktu.
Setelah selesai, nantinya juga akan ada jadwal untuk uji coba aliran airnya.
”Setelah rampung, ada jadwal uji alir, dan perawatan kami selama setahun ke depannya lagi. Jadi kami akan siagakan petugas, jika nanti ada keluhan maupun yang harus dibenahi kita siapkan,” pungkasnya. (riz/naz)