Desakita.co – Santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang di SMA Trensains Tebuireng mendapat pelatihan Business Model Canvas (BMC).
Melalui program pengabdian masyarakat yang melibatkan Universitas Airlangga Surabaya. Guna meningkatkan keterampilan berwirausaha para santri.
Program ini bertujuan agar santri tidak hanya memahami teori bisnis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dalam merancang model bisnis yang inovatif dan berkelanjutan.
Pelatihan BMC diharapkan dapat membuka wawasan santri tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang relevan dengan pasar. Program ini mencakup berbagai sesi.
Mulai dari teori kewirausahaan, studi kasus, hingga praktik langsung.
Santri juga akan mendapatkan pendampingan dalam menerapkan model bisnis yang telah mereka rancang, dengan tujuan membekali mereka kemampuan bersaing di era global.
Menurut Guru Besar Akuntansi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Prof Dr Bambang Tjahjadi SE MBA Ak, meskipun minat santri terhadap dunia bisnis cukup tinggi, keterbatasan pengetahuan praktis kerap menjadi kendala dalam pengembangan usaha.
’’Melalui pendekatan Business Model Canvas, kami berharap para santri dapat memahami proses bisnis yang terstruktur dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan komunitas sekitar,’’ jelasnya.
Program BMC turut menggandeng industri lokal untuk membuka peluang magang dan kerjasama proyek bagi santri. Langkah ini bertujuan untuk memberikan akses langsung pada dunia usaha.
Serta memperluas jejaring mereka dengan praktisi bisnis berpengalaman.
Baca Juga: Naik Bus Bareng, Cara Santri Tebuireng di Desa Cukir Jombang Mudik ke Kampung Halaman
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif bagi pondok pesantren dan santri, tetapi juga mendukung pencapaian beberapa tujuan SDG, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi lokal.
Dengan adanya pelatihan BMC, diharapkan santri Ponpes Tebuireng Jombang dapat menjadi generasi yang tidak hanya tangguh secara moral, tetapi juga mampu berperan aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
Program ini akan menjadi model pemberdayaan santri di lingkungan pesantren yang dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia. (adv/jif)