Pemerintahan

Pers Pegang Peranan Penting Penanggulangan Bencana, Begini Penjelasan Direktur Jawa Pos Radar Jombang

×

Pers Pegang Peranan Penting Penanggulangan Bencana, Begini Penjelasan Direktur Jawa Pos Radar Jombang

Sebarkan artikel ini
SINERGI: Direktur Jawa Pos Radar Jombang M. Nur Kholis (baju putih) saat menjadi pemateri dalam Sosialisasi Peran Media dalam Penanggulangan Bencana

Desakita.co – Direktur Jawa Pos Radar Jombang M. Nur Kholis menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Peran Media dalam Penanggulangan Bencana di Ruang Setjo Adiningrat Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang, Kamis (12/12) siang.

Dalam kesempatan itu, Nur Kholis menyampaikan sejumlah masukan, salah satunya konsep holistik yang bisa diimplementasikan BPBD Jombang dalam penanggulangan bencana.

Turut hadir Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Rakyat, Hukum dan Politik Setdakab Jombang M. Saleh, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Jombang Purwanto, Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas dan peserta sosialisasi dari kalangan media di Kabupaten Jombang. Kegiatan yang dimulai pukul 13.00 berlangsung santai dan gayeng.

Dalam paparannya, Direktur Jawa Pos Radar Jombang M. Nur Kholis mengatakan, media memiliki beberapa fungsi sesuai Pasal 3 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Baca Juga: Minimalisir Kerugian, BPBD Jombang Sukses Adakan Sosialisasi Pencegahan Bahaya Kebakaran

Di antaranya, pers memiliki fungsi sebagai media massa yang menyampaikan informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Selain itu, pers nasional juga dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi.

”Semua fungsi itu sudah dijalankan teman-teman jurnalis dalam kaitannya penanggulangan bencana,” ujar Nur Kholis.

Dijelaskan, kalau berbicara fungsi media sebagai penyampai informasi, maka BPBD Kabupaten Jombang sebagai etalase pemerintah dalam penanganan bencana harus terbuka menyampaikan informasi kepada pers.

”Informasi itu akan kami sampaikan kepada khalayak,”  ujar dia.

Alumnus Universitas Jember angkatan 1987 ini menambahkan, BPBD Jombang punya tantangan guna menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal kecepatan, kesiapan, dan efektivitasnya.

Di era masa kini, BPBD Jombang tidak sekadar berperan mengatasi penaggulangan bencana.

Namun, BPBD juga punya fungsi berbagai situasi darurat, mulai dari bencana alam hingga masalah teknis kecil seperti kebakaran kecil hingga penanganan hewan liar.

Nah pertanyaannya, ujar Nur Kholis, kekuatan apa yang dimiliki BPBD Kabupaten Jombang.

Baca Juga: BPBD Jombang Ungkap Kandungan Gas Sumur Pamsimas di Desa Manduro Jombang Tak Konsisten

Kalau, capaian tugas, beban dan tanggung jawab itu dianggap sebagai prestasi atau Need for Achievement (N-Ach), maka yang dibutuhkan adalah kekuatan atau Need for Power.

”Seberapa besar SDM personel, peralatan, logistik yang dimiliki BPBD. Bagaimana manajemen dan leadership untuk mengelola dan menggerakkan penanganan bencana,” ujar Nur Kholis.

Tak cukup hanya itu, juga kebutuhan kolaborasi (Need for Collaboration), kerja sama dengan semua pihak yang memiliki potensi dalam penanggulangan bencana.

”Jika kebutuhan-kebutuhan bisa dirinci, maka BPBD sebagai ujung tombak bisa lebih optimal dalam penanganan bencana. Dan, saya kira mudah untuk menginventarisir,’’ terangnya.

Namun, Nur Kholis memahami keterbatasan sumber daya, seperti personel, peralatan, dan logistik, menjadi kendala utama yang dihadapi BPBD.

Oleh karena itu, penting bagi BPBD untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tagana, PMI, Banser, Gerakan Pemuda Ansor, MDMC Muhammadiyah, media, dan lainnya guna memperkuat kapasitas dan kapabilitas.

Baca Juga: Dinas Perkim Jombang Segera Bikin Saluran Baru, Buntut Sumur Pamsimas Desa Manduro Kabuh Menyemburkan Api

”Selain itu, keterbukaan atas kekurangan kekuatan dan kemampuan BPBD juga harus disampaikan.

Karena untuk mendapatkan profil BPBD yang ideal dibutuhkan anggaran besar.

Butuh dukungan dari DPRD. Dan, semua itu muaranya untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat, Need for Trust,” jelas dia.

Ditambahkan, dalam penanggulangan bencana, BPBD juga perlu meningkatkan langkah-langkah preventif dan edukasi kepada masyarakat.

Misalnya, sosialisasi cara penanganan kebakaran kecil, hingga edukasi lainnya.

Dalam hal ini, BPBD perlu memperkuat sinergitas dengan media sebagai penyambung lidah masyarakat.

”Kolaborasi yang kuat antara BPBD, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, media, dan masyarakat akan menciptakan sistem penanggulangan bencana yang lebih efektif dan tepercaya. Nah fungsi pers sebagai media pendidikan bisa masuk di sini,” tandasnya.

Dengan menerapkan hal tersebut, ia meyakini BPBD sebagai ujung tombak pemerintah akan membawa citra positif pemerintah secara keseluruhan, dan menjadikan BPBD sebagai salah satu indikator keberhasilan tata kelola pemerintah daerah.

”Dari skema itu, dalam penanganan bencana haruslah menyeluruh.

Tidak bisa parsial, misalnya sungai-sungai besar yang menyebabkan banjir itu kan di bawah penguasaan BBWS Brantas.

Harus sinergi yang sifatnya holistik. Itulah konsep holistik dalam penanggulangan dengan melibatkan pers. Dan, hari ini telah dimulai oleh BPBD Jombang,” urainya lagi

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Jombang Purwanto menjelaskan, peran pers sangat penting dalam penanggulangan bencana.

”Pers bukan sekadar menyampaikan informasi, namun media juga menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap rIsiko bencana dan langkah mitigasi,’’ ujar dia.

Lebih dari itu, media juga memiliki tupoksi penting sebagai penyebaran informasi mengenai prosedur keselamatan dan persiapan evaluasi dalam penanggulangan bencana.

”Selain itu media juga berfungsi sebagai sistem peringatan dini yang cepat dan akurat dalam membantu masyarakat untuk mengambil langkah antisipatif yang dapat menyelamatkan nyawa masyarakat,’’ jelas dia.

Tak hanya itu, peran media dalam penanggulangan bencana juga sangat penting dalam menangkal berita hoax yang beredar.

Baca Juga: BPBD Jombang Ungkap Alasan TKD di Dusun Jumok, Desa Sambirejo Jombang Jadi Lokasi Huntap: Aman dan Hemat Anggaran

”Media memerankan peran penting dalam komunikasi bisnis dengan menyampaikan informasi terkini mengenai kondisi di lapangan serta upaya menghindari penyebaran hoax yang dapat memperburuk situasi.

Sekali lagi, peran media sangat penting untuk meminimalisir berita-berita hoax yang ada di masyarakat,’’ tandasnya.

Gempur, sapaan akrab Purwanto, menyampaikan apresiasi kepada Direktur Jawa Pos Radar Jombang M. Nur Kholis yang telah berkenan menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Peran Media dalam Penanggulangan Bencana.

Baca Juga: Kajian Lokasi Hunian Tetap Warga Terdampak Tanah Gerak di Desa Sambirejo Jombang Klir, Ini Hasilnya

Sebagai wartawan senior, ia dianggap kapabel memberikan pencerahan tentang peran media dalam hal penanggulangan bencana.

”Atas nama pribadi dan Pemkab Jombang kami banyak mengucapkan terima kasih atas pencerahan dari Mas Nur Kholis, semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk kita semua,’’ pungkasnya. (ang/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *