DesaKita.co – Penanganan sumur pamsimas yang rusak di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang, Jawa Timur perlahan menemukan solusi.
Pemkab Jombang akan menggunakan plan B, dengan membuat jaringan baru yang disambungkan dengan sumur baru.
’’Akan diambil plan B, menggunakan sumur baru untuk memenuhi kebutuhan air sementara,’’ kata Sub Koordinator Air Bersih dari Dinas Perkim Jombang, Madya Pelita N.
Baca Juga: Hati-Hati, PJU Jalan Provinsi di Desa Mojokrapak Tembelang Sering Padam, Begini Kata Dishub Jombang
Plan B itu akan menggunakan sumur pamsimas baru di Desa Manduro yang kini telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan air.
’’Kita sudah cek jaringannya, rencananya dari sumur baru ini kita akan buat jaringan untuk airnya bisa masuk tandon sumur yang terbakar kemarin,” terangnya.
Dengan cara itu, nantinya pasokan air akan lancar kembali. Terlebih, sumur pamsimas yang memunculkan api Senin (18/11) lalu hingga kini memang belum bisa difungsikan kembali.
’’Untuk sumur lama kita masih harus menunggu pengecekan gas dari ESDM dan BPMigas untuk memastikan keamanannya,’’ jelasnya.
Dengan cara ini, proses pembangunan jaringan pipa itu tidak akan memakan waktu lama.
Sehingga targetnya pekan depan kebutuhan air warga sudah bisa kembali terpenuhi.
’’Kita sedang hitung kebutuhan anggarannya, perkiraan pekan depan sudah bisa digunakan, meskipun nanti untuk pengisian tandon tetep akan bergilir, khususnya Dusun Gesing,’’ bebernya.
Sumur pamsimas di Desa Manduro, Kecamatan Kabuh, Jombang tak bisa digunakan setelah insiden muncul api dari dalam sumur, Senin (18/11) siang.
Sejak itu, seluruh perlengkapan sumur seperti pipa, kabel dan pompa submersible di dalam sumur diambil.
Baca Juga: Aktif Mengajar Anak Usia Dini Sejak 2007, Berikut Profil Ketua Himpaudi Jombang Purnomo
Dari pengecekan sementara yang dilakukan BPBD Jombang, ditemukan adanya kandungan gas di dalam sumur yang diduga memicu semburan api.
Sehingga butuh pengecekan lebih lanjut terkait kandungan gas di dalam sumur itu, termasuk seberapa berbahaya dampaknya bagi air.
Kondisi itu membuat warga di tiga dusun yakni Gesing, Mato’an dan Guwo mengalami krisis air.
Untuk mengatasinya, setiap hari BPBD Jombang mengirim empat sampai lima tangki air bersih masing-masing berisi 5.000 liter untuk membantu kebutuhan air warga. (riz/jif)
Respon (3)