Desakita.co – Sumbangsih pendapatan asli daerah (PAD) dari Taman Tirta Wisata di Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan tahun ini terancam ngeblong.
Selain kondisinya mati suri, kondisi wahana dua kolam sudah tak lagi difungsikan.
Masing-masing dua kolam renang dan satu water slide.
”Sudah sejak tahun lalu kolam renang maupun water slide tidak digunakan lagi,” kata Hartoyo, salah seorang warga sekitar.
Dia tak mengetahui persis penyebab dua wahana tersebut berhenti beroperasi. ”Mungkin sekarang sudah tutup,” ujar dia.
Semenatra itu, Heru Wibowo salah seorang penjaga mengakui sejak tahun lalu baik kolam renang maupun water slide tutup.
”Untuk kolam renangnya baru saja dibuka Jumat (17/1), setelah tutup selama empat bulan,” kata Heru.
Penyebabnya menurut dia, karena terdapat kendala pada alat pengisian air.
Baik untuk kolam renang maupun water slide.
”Di kolam renang dinamonya rusak, baru bisa diperbaiki. Kalau water slide kurang tahu kenapa, petugas jaganya beda,” tutur dia.
Dari dua kolam renang, sementara hanya satu yang diisi air.
Sisa satunya, tak lagi difungsikan. ”Pengunjungnya sudah jarang, biarpun Sabtu-Minggu itu tetap sepi. Kadang Jumat itu ada yang masuk untuk dipakai untuk les renang,” kata Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jombang Bambang Nurwijanto mengakui, baik water slide maupun kolam renang sementara ditutup.
”Sementara kita off-kan dahulu,” katanya dikonfirmasi.
Meski tak dijelaskan secara rinci, menurut dia sementara di area itu wait and see.
Baca Juga: Dulu Jadi Primadona, Kini Fasilitas Umum Taman Tirta Wisata di Desa Keplaksari Jombang Makin Hancur
Alasannya, pemkab sudah menuntaskan kajian Ipro (investmen project ready to offer) atau dokumen proposal proyek investasi. Kini tengah fokus membentuk tim menindaklanjuti kajian itu.
”Tidak ada kendala, ini wait and see. Sementara begitu,” kata.
Seperti diberitakn sebelumnya, Kepala Disporapar Jombang Bambang Nurwijanto mengakui, selama ini pendapatan dari Taman Tirta Wisata terbilang minim.
”Jadi, dalam setahun atau 2023 lalu PAD Tirta Wisata Rp 7.245.000,” kata Bambang. (24/6).
Pendapatan itu bersumber dari wahana kolam renang dan waterslide.
Angka itu masih lebih baik dari pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya yang besarannya di bawah Rp 7 juta.
Ironisnya, setiap tahunnya, pemkab harus tekor lantaran mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk membayar gaji sekitar 12 tenaga, mulai dari petugas kebersihan dan jaga.
Meski pemkab menyebut beberapa kali dilirik investor, hingga kini belum ada kejelasan. Pada 2024 pemkab mengalokasikan anggaran guna membuat kajian inpro (investmen project ready to offer) terkait aset Taman Tirta Wisata. (fid/naz)