Pemerintahan

Sudah Lima Kali Tanam, Puluhan Hektare Sawah di Kesamben Jombang Tetap Kebanjiran

×

Sudah Lima Kali Tanam, Puluhan Hektare Sawah di Kesamben Jombang Tetap Kebanjiran

Sebarkan artikel ini
Petani di wilayah Kecamatan Kesamben waswas ancaman gagal panen

Desakita.co – Desa Kedungmlati kembali terendam air. Padahal petani sudah tanam ulang hingga lima kali.

Bambang salah satu petani asal Desa Podoroto mengatakan, sawahnya kembali terendam banjir sejak Selasa (25/2).

”Memang hujannya cukup deras. Sehingga Afvoer Watudakon kembali meluap,” katanya.

Dikatakannya, tidak hanya sawahnya yang terendam banjir, ada sekitar puluhan hektare sawah milik petani lainnya juga terendam. ”Kalau di sini mungkin ya 50 hektare sawah yang terendam,” ungkapnya.

Dikatakannya, sebelumnya sawah miliknya juga terendam banjir. Sehingga dirinya sudah tanam sebanyak lima kali.

Saat ini umur tanaman padinya baru menginjak tiga minggu.

Baca Juga: Dampak Sawah Banjir, Dinas Pertanian Jombang Temukan 202 Hektare Sawah Puso

”Sudah tanam lima kali ini. Terus terendam banjir lagi, semoga tanamannya gak mati. Jadi tidak perlu tanam ulang,” bebernya.

Dirinya berharap ada penanganan dari pemerintah. Karena setiap kali hujan deras dirinya selalu waswas sawahnya terendam banjir.

”Ya harapan ada penanganan banjir dari pemerintah. Sehingga kami tidak waswas lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Podoroto Adhim juga berharap Afvoer Watudakon segera dinormalisasi agar tidak ada lagi sawah petani di desanya yang kebanjiran.

”Ini ada sekitar 50 hektare yang kebanjiran lagi. Info dari warga itu ada yang tanam tiga sampai lima kali,” kata Adhim. Keinginan warga ada penanganan Afvoer Watudakon.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Jombang M Rony tak menampik sejumlah sawah di Jombang kembali terendam banjir.

”Ya di Kecamatan Kesamben ada dan di Kabuh juga,” terangnya.

Baca Juga: Puluhan Hektare Sawah di Dua Desa Ini di Jombang Kebanjiran Lagi, Petani Waswas Gagal Panen

Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan berapa luasan areal persawahan yang terendam banjir dan berapa usia padi yang ditanam petani. ”Semoga tidak ada yang mati dan harus tanam ulang. Ini kami masih melakukan pendataan,” pungkas Rony.

Sebelumnya, sejak dua hari terakhir, ratusan hektare tanaman padi di kawasan utara Brantas terendam banjir berasal dari luapan Kali Marmoyo dan Afvoer Gabus. Petani waswas tanaman padi rusak hingga gagal panen.

Terlebih tren muka air cenderung naik. Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Ploso Syaifudin mengatakan, dari hasil pendataan di lapangan, luasan areal sawah yang terendam banjir mencapai 100 hektare lebih.

Ratusan hektare sawah tersebut tersebar di tiga desa, masing-masing Desa Jatigedong, Desa Ploso, dan Desa Pandanblole. ”Luasan lahan terdampak mencapai sekitar 110 hektare,” terangnya (26/2). (yan/naz)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *