Desakita.co – Serapan APBD Kabupaten Jombang jelang akhir tahun baru 84.63 persen.
Atau terserap Rp 2,68 triliun dari total anggaran Rp 3,17 triliun.
Padahal, Pj Bupati Jombang Sugiat menarget serapan APBD bisa mencapai 95 persen.
”Untuk saat ini serapan APBD sekitar 84 persen,” ujar Pj Bupati Jombang Sugiat saat dikonfirmasi kemarin.
Dirinya menarget, di penghujung tahun ini serapan APBD Kabupaten minimal bisa mencapai 95 persen.
“Target kami serapannya 95 persen,” tegasnya.
Untuk itu, dirinya mendorong seluruh OPD segera menyelesaikan program-programnya sampai akhir Desember nanti.
Saat ini masih ada waktu tersisa kurang lebih dua minggu.
”Untuk serapan APBD tidak ada OPD yang di bawah 50 persen,” pungkas Sugiat.
Sementara itu, data yang dihimpun Jawa Pos Radar Jombang, ada satu OPD yang serapan anggaran masih 56,55 persen.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang diketahui masih terserap Rp 19,062 miliar dari total anggaran Rp 33,710 miliar.
Sedangkan OPD yang serapannya sekitar 70 persen, di antaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan 70.71 persen dari anggaran Rp 12, 396 miliar, terserap Rp 8,766 miliar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terserap 70,93 persen atau Rp 123,652 miliar dari anggaran sebesar Rp 174,339 miliar.
Sayang, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Suwignyo belum bisa memberikan keterangan terkait serapan APBD yang masih rendah tersebut.
“Saya masih DL (dinas luar),” ujarnya singkat saat dikonfirmasi, kemarin (18/12) sore.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoro Adi, tak menampik serapan APBD di tempatnya masih di angka 70 persen.
Hal ini dikarenakan masih banyak pekerjaan fisik jalan yang masih berjalan.
Pihaknya tidak bisa langsung melakukan pembayaran meski pekerjaan sudah selesai.
”Jadi harus menunggu hasil laboratorium dulu baru bisa dibayarkan. Dan itu membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu,” pungkasnya. (yan/bin/ang)