Lifestyle

Sri Kusumaningati Warga Desa Kepatihan Jombang: Aktif Berorganisasi, Perbanyak Ilmu Agama

×

Sri Kusumaningati Warga Desa Kepatihan Jombang: Aktif Berorganisasi, Perbanyak Ilmu Agama

Sebarkan artikel ini
Sri Kusumaningati

Desakita.co – Bagi Sri Kusumaningati warga Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang pendidikan tidak cukup hanya ditempuh melalui bangku sekolah atau kuliah.

Memasuki usia 54 tahun, ia masih giat belajar, utamanya tentang ilmu agama.

”Karena long life education,” kata istri Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Kesejahteraan Rakyat, Hukum, dan Politik Pemkab Jombang M Saleh tersebut.

Saat ini ia lebih senang belajar tentang ilmu agama.

Menurutnya, semakin belajar lebih dalam, semakin ia tahu jika ilmu yang dimiliki saat ini masih jauh dari kata cukup sekaligus membenahi dari hal yang selama ini sudah dianggapnya benar.

Ia tergabung dalam komunitas mengaji dari Senin-Jumat.

Materi setiap harinya berbeda, kadang fiqih wanita, kitab Riyadhus Shalihin, tahsin Alquran, dan kajian umum lainnya.

”Banyak yang lebih tua dari saya, karena menyadari betul, belajar itu tidak dibatasi usia. Dengan belajar, kita menjadi semakin tahu dan semakin bisa, dan lancar misalnya dalam hal membaca Alquran,” katanya.

Selain semangat mendalami ilmu agama, ia juga aktif dalam kepengurusan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Jombang, TP PKK Kabupaten Jombang serta sejumlah organisasi lainnya.

Hampir setiap hari memiliki kegiatan. Jika bersamaan dengan waktu mengaji, ia akan berusaha menyempatkan hadir untuk menimba ilmu dulu.

”Karena ngajinya biasanya pagi, jam 07.00, atau jika bersamaan ya dipilih skala prioritas saja,” jelasnya.

Kusumaningati perempuan yang energik. Pagi setelah salat Subuh, biasanya ia menyempatkan waktu untuk olahraga jalan kaki bersama suami.

Pukul 05,30, ia mulai masuk dapur, menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya. Pukul 06.30 semuanya sudah harus beres.

”Saya suka masak yang simpel-simpel saja, biar tidak terlalu lama, kadang juga pak Saleh jarang sarapan di rumah, atau kadang sarapan roti saja,” ungkap warga Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Jombang tersebut.

Untuk menjaga kebugarannya, ia rutin melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki.

”Kalau dulu bisa gowes juga, sekarang yang ringan-ringan saja,” jelasnya.

Terkait pola makan, ia rutin mengonsumsi sayur dan suplemen.

Minuman herbal yang setiap hari jadi konsumsi rutin keluarga adalah seduhan jahe tanpa gula.

”Kadang ya dikasih gula batu, kalau ada madu kadang ya madu, kalau tidak ada ya tanpa gula,” jelasnya.

Ia mulai rutin mengonsumsi seduhan jahe sekitar tiga tahun lalu saat ia terpapar Covid-19.

Menurutnya, minuman herbal sangat membantu proses penyembuhannya saat itu dari virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Menurutnya, banyak manfaat yang ia rasakan setelah rutin mengonsumsi minuman herbal, salah satunya jarang batuk juga tidak mudah masuk angin seperti dulu.

”Ikhtiar menjaga kesehatan dengan yang herbal,” ungkapnya. (wen/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *