DesaKita.co – Jumlah siswa MI dari tahun ke tahun stabil, dan cenderung meningkat. Baik yang berada dibawah lembaga negeri maupun swasta.
Itu karena, MI menawarkan pendidikan agama yang diseimbangkan dengan ilmu umum.
’’Di MI kelebihannya, memberikan ilmu umum yang sama seperti SD. Juga ada ilmu agama yang kuat,’’ kata Muhajir, kepala Kantor Kemenag Jombang melalui Zainut Tamam, kasi Pendidikan Madrasah, Minggu (14/1).
Jumlah MI negeri (MIN) hanya lima di Jombang. Satu di Kecamatan Bandarkedungmulyo, satu di Kecamatan Peterongan, satu di Kecamatan Jombang, satu di Kecamatan Kudu dan satu di Kecamatan Plandaan.
Sementara jumlah lembaga swastanya, dari data BPS di Jombangkab.bps.go.id cenderung dinamis. Tahun 2021 ada 269 lembaga. 2022 bertambah menjadi 270 lembaga. Dan 2023 menjadi 274 lembaga.
Sedangkan jumlah murid baik negeri maupun swasta dari tahun ke tahun bertambah meski tidak banyak. Untuk lembaga negeri, tahun 2021 ada 3.597 siswa. Tahun 2022 meningkat menjadi 3.630 dan tahun 2023 meningkat lagi menjadi 3.643 siswa.
Sementara jumlah siswa di MI swasta juga fluktuatif. Tahun 2021 48.109. Tahun 2022 turun menjadi 46.402 siswa dan 2023 meningkat menjadi 46.402 siswa.
Zainut Tamam mengatakan, ilmu agama Islam yang selama ini diunggulkan dalam lembaga MI baik negeri maupun swasta. Namun secara khusus, Kemenag ingin lembaga MI bisa menonjolkan ilmu Alquran untuk seluruh siswanya.
Dijelaskan, sudah ada beberapa lembaga yang bekerjasama dengan lembaga bimbingan Alquran.
’’Itu bagus, tapi kami tidak bisa mewajibkan. Hanya sebatas imbauan agar seluruh lembaga mengedepankan ilmu Alquran agar lulusan MI semakin menonjol di bidang ilmu agama,’’ tegasnya. (wen/jif/fid)
