DesaKita.co – Nasib malang menimpa Muhammad Sugeng Santoso. Siswa MTsN 6 Jombang ini mengalami cedera patah kaki saat berada di madrasah. Ia terpaksa harus dirawat di sangkal putung selama dua pekan karena tak punya biaya berobat ke rumah sakit.
’’Sempat dibawa ke RSUD Jombang, tapi karena kendala biaya, akhirnya keluarga memutuskan dibawa ke sangkal putung Kediri,’’ kata Khoirussalam, ayah asuh Sugeng.
Sugeng anak yatim yang tinggal bersama orang tua asuh di Desa Kedawung Kecamatan Diwek, Jombang. Ibunya kini tinggal di Bali. Ayahnya meninggal sejak dia masih TK. Ia diasuh pamannya, Khoirussalam, yang bekerja sebagai tukang kebun di sebuah pondok pesantren.
10 Januari lalu, Sugeng terjatuh di madrasah. ’’Keluar kamar mandi, melihat teman-temannya berlari, dia ikut berlari. Tiba-tiba seperti ada yang mendorong, Sugeng terjatuh. Tapi tidak ada yang mendorong,’’ urainya.
Pihak madrasah lalu membawa Sugeng berobat ke sangkal putung. Karena tidak bisa menangani, Sugeng kemudian dilarikan ke RSUD Jombang.
’’Di RSUD dirontgen, setelah tahu hasilnya, kami memutuskan pulang lagi karena tidak memiliki biaya untuk berobat,’’ bebernya.
Setelah bermusyawarah, akhirnya Sugeng dibawa lagi ke sangkal putung Kediri dan menjalani rawat inap di sana. ’’Sampai dua minggu tidak ada perubahan. Bengkaknya tidak hilang. Bahkan anaknya tidak bisa bangun,’’ ungkapnya.
Sugeng memang tidak memiliki BPJS. Tinggal dengan paman sejak masih usia empat hari. Identitas Sugeng masih jadi satu dengan kakek neneknya di Badas Kediri. Pengurusan pindah KK juga sulit karena Sugeng masih dibawah umur. Sedangkan kakek neneknya sudah meninggal dunia.
’’Kami kehilangan kontak dengan ibunya. Musibah ini membawa berkah, Sugeng kembali sambung dengan ibunya, yang sudah pindah di Bali. Masih diurus untuk pindah KK,’’ jelasnya.
Saat ini, Sugeng tengah berobat ke RS Karima Utama Sukoharjo Jawa Tengah untuk menjalani operasi di rumah sakit khusus orthopedi tersebut.
’’Alhamdulillah, ada bantuan dari sejumlah kelompok untuk pengobatan Sugeng. Sabtu (17/2) kemarin saya berangkat, sekarang sudah dioperasi. Alhamdulillah hasilnya baik, tinggal pemulihan,’’ ucapnya.
Kepala MTsN 6 Jombang, Ahmadi, ketika dikonfirmasi tidak menjawab. Telepon dan pesan yang dikirim tidak direspons. (wen/jif/fid)