Desakita.co – Kesehatan mental sangat penting bagi manusia. Kesehatan jiwa atau kesehatan mental yakni keadaan individu sejahtera menyadari potensi yang dimilikinya, mampu menanggulangi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, serta mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya.
’’Bersyukur merupakan cara yang paling efektif untuk mewujudkan kesehatan mental,’’ kata Rektor Unipdu, Dr dr HM Zulfikar As’ad MMR, saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan yang digelar PSQ di Islamic Center, Minggu (17/3).
Sebagaimana fisik yang butuh makanan, jiwa juga butuh makanan.
’’Menurut Imam Ghozali, makanan hati adalah ilmu dan hikmah,’’ terang Ketua Lembaga Kesehatan PBNU ini.
Tantangan utama mental yakni stres. ’’Stres adalah perubahan yang terjadi pada kita atau di sekitar kita,’’ urai ketua Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (ARSINU) ini.
Perubahan merupakan suatu hal yang pasti terjadi. ’’Orang yang mentalnya tidak sehat akan selalu stres tiap ada perubahan,’’ urainya.
Agar tidak gampang sakit mental, kita harus banyak bersyukur.
’’Apapun perubahan yang terjadi, harus kita syukuri,’’ ungkap direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo ini. Minimal kita bersyukur masih hidup.
Pasti ada kebaikan yang bisa kita peroleh dari setiap perubahan. ’’Makanya kita harus banyak mengucapkan alhamdulillah,’’jelasnya. Setiap kita mengucapkan alhamdulillah, sel-sel dalam tubuh kita akan merespons positif. Sehingga mental dan fisik semakin sehat.
’’Kita juga harus banyak mengucapkan terima kasih kepada manusia,’’ ulasnya. Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah SWT. (jif/naz/ang)