Pendidikan

Ponpes Giri Majdi di Desa Bulurejo Jombang: Lahirkan Ulama dan Cendekiawan Bereputasi Internasional

×

Ponpes Giri Majdi di Desa Bulurejo Jombang: Lahirkan Ulama dan Cendekiawan Bereputasi Internasional

Sebarkan artikel ini
6. Kegiatan mengaji santri pondok PBI Giri Majdi

Desakita.co – Pesantren Bertaraf Internasional (PBI) Giri Majdi yang bertempat di Jalan Mojowarno Desa Bulurejo Kecamatan Diwek mempunyai misi untuk mencetak santri yang kuat dalam ilmu agama dan berwawasan global.

’’Santri dapat membaca, menghafal, memahami dan menjelaskan kitab-kitab kuning hanya dalam waktu empat bulan yang biasanya ditempuh selama satu tahun lebih. Cara belajar di PBI Giri Majdi, mungkin sama seperti pondok pesantren yang lainnya, tetapi durasi waktunya jauh lebih cepat. Itulah mengapa santri disini lebih cepat menghafal kitab-kitab sesuai materi di kelas mereka (Ula, Wustho, Ulya, Syawir dan Program Khusus Tahfidz Mutun). Tidak hanya maknanya, tapi seluruhnya harus dihafalkan,’’ kata KH Ahmad, pengasuh PBI Giri Majdi.

Santri kelas Ula PBI Giri Majdi, dalam waktu empat bulan telah berhasil menghafalkan hingga khatam empat kitab kuning.

Amtsilatu Tashrifiyyah, Metode Irhamna, Qowaidus Shorfiyyah dan kitab Taqrib.

Santri kelas Wustho, dalam waktu empat bulan juga berhasil mengkhatamkan lima kitab kuning.

Fathul Qorib, tafsir Jalalain, Riyadhus Solihin, Imrithy dan Qowaidul I’rob.

Begitupun santri kelas Ulya, dalam waktu empat bulan telah berhasil menghafalkan hingga khatam enam kitab kuning. Alfiyyah, Jauharul Maknun, Faroidul Bahiyyah, Uddatul Faridl, Sullamul Munawwaroq dan Baiquniyyah.

Sementara target untuk lulusan Musyawirin yaitu mampu untuk membaca dan membedah kitab-kitab dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan di Madin.

Serta menjadikannya sebagai sumber rujukan dalam kegiatan bahtsul masail.

Di antaranya, kitab Tafsir, Kaidah Hadits (Diroyah), Tauhid, Hadits Ushul Fiqh, Ilmu Alquran, Fiqh, Kaidah Fiqh, Sejarah dan Hadits (Riwayah).

Sedangkan untuk Program Khusus Tahfidz Mutun, beberapa santri telah berhasil menghafal hingga 17 kitab matan.

Hidayatus Shibyan, Tuhfathul Athfal, Maqshud, Imrithy, Alfiyyah, Matnul Ghoyah Wattaqrib, Jauharul Maknun, Sulamul Munawwaroq, Tahsil Atturuqoth, Zubad, Faroidhul Bahiyah, Qowaidus Shorfiyyah, Amtsilah Tashrifiyyah, Aqidatul Awam, Metode Irhamna, Baiquni, dan Idatul Faridh.

PBI Giri Majdi juga memiliki kegiatan mengaji masayikh yang terbuka untuk umum  dengan metode sorogan dan bandongan. Meliputi kajian kitab Faroidh, Nahwu, Shorof, Fiqih, Tafsir dan Akhlak/Tasawuf.

Dalam rangka mempersiapkan santri untuk melanjutkan studi ke luar negeri, PBI Giri Majdi juga memiliki kelas intensif Bahasa Inggris.

Pembelajarannya, memadukan kurikulum nasional dan kurikulum internasional.

Sehingga santri mampu bersaing di kancah internasional.

Para alumni pondok induk Banten telah mampu menembus kampus-kampus luar negeri.

Di antaranya, Jerman, Australia, Mesir, Yaman, Maroko, Pakistan dan Makkah.

Selain itu, lulusan juga berhasil masuk kampus-kampus ternama di Indonesia (UGM, UI, UPI, UNPAD, UNS, UIN, PTIQ, dll).

Melihat perkembangan alumni dan santri yang sangat memuaskan di pondok induk Banten tersebut, menggerakkan hati Kiai Ahmad untuk membuka cabang keempat di daerah Jombang.

Dekat dengan Pesantren Tebuireng, tempat beliau memperoleh sanad keilmuan dulu saat nyantri.

Bagi santri yang bakal menempuh pendidikan lanjutan di wilayah Timur Tengah, pembinaan dilakukan di kelas Al-Azhar, dengan bahasa pengantar pembelajaran Bahasa Arab.

’’Dengan cara fokus untuk pengkajian kurikulum kitab-kitab salaf,’’ tambah beliau. Saat ini, PBI Giri Majdi sedang dalam proses untuk menjalin kerjasama dengan berbagai kampus ternama di sejumlah negara di luar negeri. (wen/jif/ang)

 

Respon (1)

  1. Alhamdulillahirobbil alamin di Desa Kelahiran ku telah lahir Ponpes baru, disamping Ponpes UW. Mudah mudahan berkembang pesat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *