Desakita.co – Wakil Rektor Unipdu Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr Mujianto Solichin MPdI, mengajak generasi muda umat muslim untuk memanfaatkan Ramadan sebagai momentum meningkatkan wawasan keilmuan.
’’Islam adalah agama paling sempurna yang memiliki peradaban panjang. Mari kita manfaatkan momentum Ramadan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan wawasan keilmuan,’’ katanya saat mengisi kajian Ramadan Unipdu di Islamic Center Unipdu, kemarin (5/3).
Islam mempunyai sejarah dan tradisi yang panjang sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Dimulai saat beliau menjalankan tahannuts di usia 25 sampai 40 tahun hingga mendapatkan wahyu pertama di Gua Hira, tahun 610 Masehi berupa surat Al-Alaq ayat 1-5.
Baca Juga: Kajian Unipdu Jombang: Mendidik Anak dengan Teladan
’’Dengan ayat 1: Iqra’ bismi rabbikallażī khalaq yang artinya bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,’’ jelasnya.
Dari dasar itu, sesungguhnya umat Islam diwajibkan untuk terus memperluas wawasan keilmuan khususnya di bulan suci Ramadan.
’’Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan kepada sahabatnya bahwa perang terbesar setelah perang Badar adalah perang melawan hawa nafsu. Untuk itu, kita harus menahan, melawan dan melatih hawa nafsu saat kita puasa,’’ ungkapnya.
Lantas, bagaimana mengamalkan ajaran nabi selama menjalankan puasa? Dr Mujianto menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keilmuan.
Baca Juga: Rektor Unipdu Jombang Ingatkan Kelola Stres Lewat Pembatasan Media Sosial
Misalnya, fokus membaca kitab kuning, mengerjakan sesuai yang positif termasuk mengikuti kajian ramadan yang diadakan Pusat Studi Alquran Unipdu.
’’Mengikuti kajian Ramadan ini adalah salah satu upaya menambah dan meningkatkan wawasan yang belum kita kuasai. Yang nanti diharapkan dapat mendewasan diri, menumbuhkan simpati serta menemukan jati diri,’’ urainya. (ang/jif)