Desakita.co – Nama Sunarsih SPd MMPd di kalangan olahragawan softball tidaklah asing. Atlet SEA Games dari tahun 1997 hingga 2005 ini, kini mengabdikan dirinya sebagai seorang guru PJOK di SMPN 1 Sumobito.
”Sampai sekarang saya tetap atlet, saya aktif melatih, dan saya aktif bermain,” kata Sunarsih.
Sejak usianya masih 18 tahun, Sunarsih sudah menjadi bagian dari tim softball Jatim. Softball dipilihnya karena melihat olahraga tersebut begitu menarik.
Awalnya hanya ingin mencoba, semakin lama semakin jatuh cinta, hingga bisa meraih prestasi.
Baca Juga: Tersebar 104 Titik, 23 Desa di Jombang Tercemar Limbah B3 Abu Aluminium, Ini Rinciannya
Puluhan kejuaraan baik tingkat provinsi hingga tingkat internasional telah ia taklukkan. Pada 1987, ia pernah bertanding softball junior di Jakarta, 1988 ikut Pra PON di Jakarta, 1989 ikut PON di Jakarta, pada 1993 PON di Jakarta dan 1996 PON di Jakarta.
Ia mulai bertanding di luar negeri sejak tahun 1997. Yaitu pada event Arafura Games 1997 di Australia, Softball Asia 1997 di China. Softball turnamen tahun 1997 di New Zealand, SEA Games 1997 di Jakarta, 1997 softball Asia di Filipina 2004 PON di Palembang.
2004 Softball Asia di Filipina, 2005 Pra SEA Games di Malaysia, 2005 Softball Asia di Filipina, Turnamen softball Australia tahun 2005, softball Pra kejuaraan dunia tahun 2005 di Filipina.
Sunarsih juga pernah menjadi coach pada event Asia Pasifik Little League tahun 2014 di Filipina. Saat ini jadwal tandingnya memang tidak sepadat dulu.
Namun, beberapa kali ia masih ikut kejuaraan slowpitch, event tersebut biasanya diikuti oleh atlet yang usianya sudah di atas 30 tahun.
”Jadi masih ada kesempatan, ada wadah untuk mantan atlet nasional untuk bertanding,” katanya.
Saat ini, ia juga membagikan ilmunya kepada para junior softball.
Baik di tingkat Jawa Timur maupun di tingkat Kabupaten Jombang. Usahanya juga tak sia-sia, beberapa atlet softball Jombang berhasil memperkuat tim-tim softball Jatim maupun nasional.
Sebagai atlet perempuan, ia memandang jika porsi prestasi yang didapatkan antara laki-laki dan perempuan sama.
Olahraga tidak hanya membuat badan sehat, tapi jika ditekuni serius, maka bakal berbuah prestasi yang membanggakan.
”Kita bisa memberikan yang terbaik untuk negara dan bangsa kita.
Kita tetap semangat meski sudah berkeluarga tetapi prestasi tetap berjalan terus. Karena dengan dukungan keluarga, prestasi kita semakin meningkat,” jelas ibu tiga anak ini.
Olahraga juga dapat memberikan energi positif, bahkan bisa mengenal daerah-daerah di Indonesia maupun di kancah dunia melalui olahraga.
Tentu hal itu dilakukan bukan tanpa pengorbanan, dengan latihan rutin, konsisten tanpa mengenal lelah. ”Meskipun kita seorang wanita bahkan sudah berumah tangga sekalipun, prestasi tetap jalan, semangat!,” ungkapnya. (wen/naz/ang)