Potensi

Begini Kemeriahan Tradisi Kirab Jolen Desa Kabuh Jombang, Warisan Leluhur yang Tetap Hidup

×

Begini Kemeriahan Tradisi Kirab Jolen Desa Kabuh Jombang, Warisan Leluhur yang Tetap Hidup

Sebarkan artikel ini
URI-URI BUDAYA: Kepala Desa Kabuh Budijono memberikan apresiasi hadiah kepada pemenang penampilan jolen terbaik saat pagelaran wayang kulit di Sendang Kabuh, Jombang. (Dwi Aris/Radar Jombang)

DesaKita.co – Semangat melestarikan budaya leluhur terus digaungkan jajaran Pemerintah Desa Kabuh, Kecamatan Kabuh, Jombang.

Setiap tahun, masyarakat setempat menggelar tradisi sedekah bumi sebagai wujud syukur atas limpahan rezeki dan hasil panen.

Salah satu yang paling ditunggu adalah kirab jolen, yang menjadi ikon budaya desa, terutama Dusun Kabuh.

Kepala Desa Kabuh, Budijono mengatakan, tradisi sedekah bumi disambut warga dengan penuh antusias.

Setiap RT berlomba menampilkan jolen (wadah kayu/tumpeng biasanya berisi hasil bumi dll) terbaik, dihias penuh kreativitas dan makna. Selanjutnya diarak keliling kampung menuju Sendang Kabuh.

Baca Juga: Seru! Liga Komunitas Fans Club Euro Jombang 2025 Tuntas, Berikut Hasil dan Daftar Pemenangnya

”Tiap jolen isinya macam-macam, seperti hasil bumi, buah-buahan, makanan hingga jajanan produk UMKM warga,” terangnya.

Setelah kirab, warga berkumpul di Sendang Kabuh untuk berdoa dan makan bersama, mengenang para mbabat desa.

”Tradisi ini sudah turun-temurun. Kami ingin terus menjaga warisan leluhur sebagai bentuk penghormatan terhadap alam dan sejarah desa,” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan karnaval sore dan ditutup pagelaran wayang kulit malam harinya.

Tak hanya itu, Pemdes Kabuh juga menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang untuk memperkaya acara dengan kesenian tradisional.

Selain kuda lumping dan wayang kulit, turut ditampilkan kesenian Sandur Manduro dari Desa Manduro dan Tari Topeng Jatiduwur dari Desa Jatiduwur.

Baca Juga: Pemkab Jombang Juara III Nama Rupabumi Jawa Timur 2025, Ini Makna dan Dampaknya

”Kolaborasi ini adalah bentuk sinergi untuk menjaga identitas budaya lokal. Kami ingin generasi muda bangga dengan warisan seni dan tradisi yang dimiliki,” tandas Budijono.

Tidak hanya warga Dusun Kabuh, tradisi sedekah bumi juga setiap tahun rutin digelar warga seluruh dusun di Desa Kabuh. Antara lain Dusun Kabuh, Pendowo, Drenges, Kowang, Ngepung dan Dusun Bopong.

”Namun yang tradisi sedekah buminya paling meriah memang di Dusun Kabuh,” tandasnya.

Selain melestarikan tradisi, kegiatan sedekah bumi juga jadi ajang untuk memperkuat semangat kerukunan dan gotong royong antarwarga.

”Masyarakat bersemangat sekali menyukseskan sedekah dusun,” tegasnya. (dwi/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *