Desakita.co – Banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang sepanjang Sabtu (9/3) hingga Minggu (10/3) dini hari.
Banjir menggenang di enam desa di tiga kecamatan. Penyebab utamanya, meluapnya aliran sungai.
Di Dusun Mojodadi, Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, banjir mulai terjadi pada Sabtu malam.
Sejumlah jalan dan permukiman warga terendam air karena luapan Kali Putih yang juga jadi hulu Kali Gunting di Mojoagung.
Kondisi banjir lebih parah terjadi di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung.
Banjir mulai datang pukul 18.00, setelah Sungai Catak Banteng meluap. ’’Mulai masuk pukul 18.00, karena memang hujan deras dari wilayah Wonosalam dan Kandangan Kediri, sehingga air sungai meluap,’’ terang M Fatkhur, 33, warga Dusun Kebondalem.
Di desa ini, air yang menggenang sampai kedalaman dua meter. ’’Di dalam rumah satu meter, yang paling barat dekat sungai itu yang parah, sampai dua meter,’’ lontarnya.
Banjir sudah tiga kali datang dalam sepekan terakhir. ’’Yang dua kali sebelumnya pagi, yang terakhir ini malam ,’’ jelasnya.
Banjir di Desa Kademangan mulai surut Minggu (10/3) pagi. Kendati belum habis sepenuhnya. ’’Aktivitas terganggu, tidak bisa kerja sebelum surut,’’ ujarnya.
Sementara BPBD Jombang menyebutkan, ada tujuh desa di tiga kecamatan yang terdampak banjir.
’’Di Mojoagung ada lima desa. Kebondalem, Janti, Betek, Karobelah dan Mancilan. Mojowarno satu desa yakni Selorejo. Sumobito satu desa yakni Talun Kidul,’’ terang Abdi Purwono, komandan tim BPBD Jombang yang bertugas di Mojoagung.
Dari 7 lokasi itu, paling parah terjadi di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan dengan ketinggian banjir mencapai dua meter.
’’Paling parah di Kademangan ini, untuk yang lain sudah berangsur surut,’’ ungkapnya.
Petugas juga telah menyiapkan posko banjir di lokasi. Juga menyiapkan perahu karet jika diperlukan untuk melakukan evakuasi. (riz/jif/ang)