Uncategorized

Angka Pengangguran Terbuka di Jombang Capai 35 Ribu Jiwa, Didominasi Lulusan Ini

×

Angka Pengangguran Terbuka di Jombang Capai 35 Ribu Jiwa, Didominasi Lulusan Ini

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pengangguran

DesaKita.co Angka pengangguran terbuka di Kabupaten Jombang masih tinggi.

Tercatat sebanyak 35 ribu warga yang masih menganggur hingga akhir 2023.

Mayoritas pengangguran didomininasi lulusan SD dan SMK.

Baca Juga: SMKN 2 Jombang Sukses Gelar Job Fair, Tersedia 650 Lapangan Kerja

”Jumlah pengangguran sangat fluktuatif setiap tahun. Tahun 2024 sampai Oktober ini, kami masih menunggu rilis dari BPS (Badan Pusat Statistik) terkait jumlah pengangguran berdasarkan jenjang pendidikannya,” kata Pengantar Kerja Ahli Muda Dinas Tenaga Kerja Jombang Dwi Disetyawati, Kamis (10/10).

Baca Juga:  Sempat Viral Jadi Jujugan Warga, Pemdes Kepuhkajang Jombang Pasang Imbauan Peringatan di Dam Sky, Ini Isinya

Pada 2023, lanjut Dwi, jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang berada di angka 35.334 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 9.522 orang di antaranya adalah merupakan lulusan SD, 9.084 orang lulusan SMK, 7.918 orang lulusan SMP, dan 6.020 orang lulusan SMA, serta 2.790 orang lulusan universitas.

”Jika dibandingkan dengan tahun 2022, angka 35 ribu sudah menurun,” bebernya.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Pimpinan DPRD Jombang Periode 2024-2029 Tancap Gas Bahas APBD 2025

Baca Juga:  Bikin Bangga! Ini Perjuangan Ibu Asal Desa Banjarsari Jombang Sukses Antarkan 6 Anaknya Hingga Kuliah, Punya Jabatan Tinggi

Pada 2022, jumlah pengangguran di Kabupaten Jombang mencapai 36.645 orang.

Dari jumlah itu, tercatat sebanyak 9.326 orang di antaranya lulusan SD, 9.837 orang lulusan SMA, 8.926 orang lulusan SMP, 8.027 orang lulusan SMK, dan 529 orang lulusan universitas.

Menurutnya, banyaknya angka pengangguran di Kabupaten Jombang, bukan dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.

Hanya saja, pencari kerja biasanya mencari kerja tidak mau jauh dari tempat tinggal dan keluarga, sehingga menghambat untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginannya.

”Kalau lapangan kerja saya kira banyak, baik di dalam maupun luar kota, masalahnya banyak pencari kerja yang ingin bekerja di dalam kota, dan tidak mau jauh dari keluarga,” jelasnya.

Baca Juga:  Disperta Jombang Belum Bagikan Bantuan Bibit, Petani Gagal Panen Dampak Banjir

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, disnaker berusaha menekan angka pengangguran melalui kegiatan jobfair yang diadakan setahun sekali. Serta pelatihan-pelatihan di berbagai bidang keahlian.

”Saya rasa yang paling efektif ya pelatihan itu, karena langsung dibekali kompetensi sehingga bisa dimanfaatkan di dunia industri, atau bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri,” punggkasnya. (wen/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *