Pemerintahan

Tingkatkan Literasi Warga, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung Jombang Gandeng Perguruan Tinggi

×

Tingkatkan Literasi Warga, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung Jombang Gandeng Perguruan Tinggi

Sebarkan artikel ini
MERAJUT ASA LEWAT KATA: Kepala Desa Mojotrisno Nanang Sugiarto bersama seluruh peserta dan tamu undangan acara Gema Literasi hasil kolaborasi dengan tim KKN-T Literasi IPB University yang diadakan di Taman Barongan, Desa Mojotrisno, Sabtu (26/7) pagi.

Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan budaya literasi. Salah satunya berkolaborasi dengan kalangan perguruan tinggi. Terbaru, mereka berkolaborasi dengan tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Literasi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University.

Kepala Desa Mojotrisno Nanang Sugiarto mengatakan, kegiatan Gema Literasi merupakan sebuah program literasi gabungan ’Baca Aku’ dalam bentuk storytelling dan ’Buku Bicara’ dalam bentuk poster, cerpen, pantun, serta puisi dengan tema pengolahan sampah. Pihaknya mengapreasi kegiatan tersebut karena dapat memfasilitasi kreativitas anak-anak di desanya. ”Tempat rangkaian kegiatan kami pusatkan di lokasi wisata Taman Barongan, Sabtu (26/7) pagi sekaligus sebagai ajang promosi,” terangnya.

Pesertanya berasal dari para siswa lembaga pendidikan setingkat SD/MI/TPQ yang ada di wilayah Desa Mojotrisno. Program ini bukan hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan dan menggali potensi terhadap literasi sejak dini. Dengan penuh semangat, para peserta menampilkan cerita inspiratif, poster yang didasari imajinasi, hingga cerpen, pantun, dan puisi.

Potensi generasi muda dan usia dini juga menjadi perhatian pemdes dalam hal literasi. ”Karena mereka juga menyimpan potensi kreativitas sehingga kemampuan imajinasinya perlu difasilitasi dan disalurkan,” terang Nanang.

Sebelumnya, mereka juga melakukan pendataan dan survei perpustakaan Trisno Moco milik Pemdes Mojotrisno sebagai langkah awal pengembangan literasi desa. Kegiatan ini mencakup pencatatan ulang koleksi buku berdasarkan kategori agar lebih tertata dan mudah diakses masyarakat hingga pengecekan kondisi fisik buku untuk memastikan kelayakan bahan bacaan.

Survei ringan dan diskusi juga dilakukan bersama masyarakat dan pustakawan setempat terkait minat baca masyarakat desa serta menggali informasi lebih dalam mengenai kebutuhan perpustakaan. ”Harapannya dapat membawa kemajuan layanan literasi di desa serta terpetakan potensi dan tantangannya sebagai langkah awal perpusdes sebagai pusat literasi yang lebih aktif, inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (dwi/naz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *