Pemerintahan

Disdagrin Jombang Andalkan Pasar Murah dan Operasi Pasar untuk Tekan Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan

×

Disdagrin Jombang Andalkan Pasar Murah dan Operasi Pasar untuk Tekan Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan

Sebarkan artikel ini
TEKAN LONJAKAN HARGA: Disdagrin Jombang menggelar pasar murah di 21 kecamatan. (Azmy Endiyana/Radar Jombang)

DesaKita.co – Pemkab Jombang melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang berupaya menekan lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan. Langkah yang dilakukan dengan menggelar pasar murah yang digelar di 21 Kecamatan. Selain itu disdagrin juga menggelar operasi pasar yang dilakukan di 13 pasar di Kabupaten Jombang.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang mengatakan, baik kegiatan pasar murah dan operasi pasar ini dilakukan untuk menekan kenaikan harga bahan pokok. ”Kegiatan ini dilakukan mulai dari bulan Maret hingga November mendatang,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/3).

Dijelaskan Suwignyo, operasi pasar dilakukan untuk menambah suplai bahan pokok ke pedagang pasar. Sedangkan pasar murah dilakukan dengan menjual bahan pokok secara langsung ke masyarakat.

Sejumlah komoditas yang dijual di antaranya beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.200 per kilogram (kg), minyak goreng Rp 14 ribu per liter, gula pasir Rp 16.200 per kg, dan terkahir telur Rp 27 ribu per kg. ”Tentu dengan harga yang lebih murah,” katanya.

Ditambahkannya, sesuai rencana, kegiatan pasar murah dilakukan sebanyak 84 kali, tersebar di 21 kecamatan. Sementara operasi pasar akan dilakukan sebanyak 26 kali di 13 pasar.

”Kegiatan pasar murah dan operasi pasar ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Jombang. Untuk itu, tiap operasi pasar murah di kecamatan, kami menyediakan 300 kupon sebagai bentuk pemberdayaan dan pemerataan manfaat kepada masyarakat,” tegasnya

Dikatakannya, kegiatan pasar murah sudah dilakukan di sejumlah kecamatan. Di antaranya di Kecamatan Diwek, Kecamatan Peterongan, Kecamatan Jombang, Kecamatan Kesamben, dan Kecamatan Mojoagung. “Untuk hari ini di Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Tembelang. Rata-rata tidak sampai dua jam sudah habis,” pungkasnya.

Sementara Pj Bupati Jombang Sugiat mengatakan, inflasi sebagai tantangan ekonomi, dapat berdampak negatif terutama pada lapisan masyarakat yang lebih rentan. Oleh karena itu, perlu bersama-sama mencari solusi yang efektif untuk mengatasi hal ini.

”Operasi pasar murah yang kita laksanakan hari ini adalah salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Jombang untuk pengendalian laju inflasi,” katanya.

Operasi pasar murah guna pemenuhan ketersediaan dan keterjangkauan daya beli kebutuhan bahan pokok pada masyarakat. Tahun ini, pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

”Dana ini digunakan untuk memberikan subsidi ongkos angkut serta mendukung berbagai kegiatan operasional lainnya guna menjamin kelancaran dan keberlanjutan program ini,” pungkas Sugiat. (yan/naz/fid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *