Desakita.co – Wanita harus lebih sabar dan menggunakan akal dalam bermedia sosial.
Sebab mereka rentan menjadi korban. ’’Media sosial itu produk teknologi. Teknologi itu produk akal.
Sedangkan wanita lebih dominan perasaannya,’’ kata Ketua Yayasan Unipdu, KH Zaimuddin Wijaya As’ad (Gus Zuem) saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan yang digelar Pusat Studi Alquran (PSQ) Unipdu di Islamic Center Unipdu, Rabu (13/3).
Gus Zuem lalu mencontohkan di grup-grup whatsapp. ’’Yang paling sering nge-share konten menyakitkan itu perempuan. Dan ketika saya tanya, mereka itu tidak klarifikasi. Tapi langsung share,’’ paparnya.
Belakangan, bahkan banyak wanita yang menjadi korban kasus video call seks.
Mereka dirayu sehingga akhirnya mau membuka pakaian. Oleh lawan bicaranya direkam.
Kemudian dijadikan alat pemerasan. Jika si wanita tidak mau memberi uang, maka video telanjangnya tadi akan disebar.
Wanita juga banyak yang menjadi korban pinjaman online.
’’Satu kali saja nunggak cicilan, semua kontak di HP akan diberi tahu bahwa dia nunggak,’’ terangnya.
Gus Zuem mengajak cerdas dan bijak dalam bermedsos. ’’Saring sebelum sharing. Cek informasi dan klarifikasi sebelum disebarkan,’’ sarannya.
Wanita merupakan makhluk yang mulia. Nabi Muhammad sallallah alaihi wa sallam menyebutnya sebagai madrasah pertama. Bahkan surga ada dibawah kaki wanita yakni ibu.
Di Alquran ada surat Annisa (wanita) tapi tidak ada surat pria. ’’Kita harus memuliakan wanita. Nabi bersabda; Tidaklah memuliakan wanita kecuali orang yang mulia, dan tidaklah menghinakan wanita kecuali orang yang hina.’’ urainya. (jif/naz/ang)
