Desakita.co – Berkunjung ke Kabupaten Jombang tak lengkap rasanya apabila belum mencicipi Sate Kambing Pak Slamet Ringin Contong.
Sate kambing pak Slamet ini sudah eksis sejak zaman Belanda dan hingga kini semakin berkembang. Citarasanya yang gurih dan dagingnya yang empuk menjadikan sate ini selalu dicari pembeli.
Meski sudah lebih dari setengah abad berdiri, cita rasa nikmat dari sate dan gulenya tak pernah gagal memanjakan lidah pelanggan setianya.
Warung sate kambing pak Slamet menyajikan dua menu andalan. Yaitu sate dan gule kambing. Dagingnya bertekstur empuk dan lembut.
Baca Juga: Harganya Terjangkau, Ini 5 Rekomendasi Wisata Kuliner Hits dan Instagramable di Wonosalam Jombang
Sensasi empuknya sudah terasa mulai dari gigitan pertama. Potongan dagingnya pun tergolong besar.
Satu porsi berisi 10 tusuk. Disajikan memakai sambal kacang halus berpadu kecap manis dan irisan bawang merah.
Sutikah, 76, pemilik yang juga generasi kedua penerus warung Pak Slamet mengatakan, warung sate kambing pak Slamet ini sudah berdiri sejak zaman belanda.
”Dulu bukanya itu di Pasar Jombang (Pasar Citra Niaga, Red) dan belum ada namanya,” ceritanya.
Di PCN warung pak Slamet bertahan hingga tahun 1965 hingga akhirnya pindah ke selatan Ringin Contong. ”Setelah itu pindah yang saat ini jadi Superindo itu.
Dulu di situ ada gang masuk ke dalam,” bebernya. Pada tahun itu lah, nama warung Pak Slamet Ringin Contong lahir. Hingga kini menjadi legenda warung sate dan gule. ”Baru tahun 2012 lalu pindah ke tempat sini,” ungkapnya.
Meski sudah turun-temurun resep hidangan terus terjaga orisinal dari turun temurun. Tak berubah dari sejak awal depot ini berdiri.
Baca Juga: Spotnya Instagramable dan Viral, Ini Daftar Rekomendasi Wisata Wonosalam Jombang Cocok untuk Ngabuburit
”Resep dari Mbah saya (Pak Slamet), terus kami pertahankan dari generasi ke generasi,” sambung anak Sutikah.
Satu menu andalan lain yaitu gule kambing. Dibuat dengan daging pilihan.
Bertekstur empuk dipadu campuran kuah kental dan lemer. Aroma rempah-rempah tradisionalnya khas dan harum.
Tak tercium bau prengus saat menyantapnya. Satu porsi gule berisi potongan daging, kulit, jeroan dan tulang. Semua menyatu dalam satu mangkok penuh.
Baca Juga: Butuh Healing? Ini Referensi 5 Destinasi Wisata di Wonosalam Jombang, Lengkap Dengan Harga Tiketnya!
Selain rasanya yang juara, bangunan berdesain vintage juga menjadi daya tarik tersendiri saat pengunjung datang ke warung. Ini dikarenakan bangunan warung juga rumah zaman dulu. Uniknya lagi, yang menjadi ciri khas terdapat pikulan yang terbuat dari rotan.
”Kalau rotan ini sudah ganti beberapa kali. Tapi ini sudah dari dulu,” pungkasnya. (yan/naz)