Lifestyle

Sosok Hj Ika Maftuhah Mustiqowati, Pengasuh Pondok Pesantren yang Juga Inisiator Sedekah Sampah Asal Jombang

×

Sosok Hj Ika Maftuhah Mustiqowati, Pengasuh Pondok Pesantren yang Juga Inisiator Sedekah Sampah Asal Jombang

Sebarkan artikel ini
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Jatirejo, Diwek, Hj Ika Maftuhah Mustiqowati SAg MPd

Desakita.co – Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Jatirejo, Diwek, Hj  Ika Maftuhah Mustiqowati SAg MPd, tidak hanya dikenal sebagai bu nyai. Ia juga dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Sekaligus inisiator sedekah sampah. Dia mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan dengan pendekatan spiritual.

’’Nama sedekah dipakai agar orang menilai sampah punya nilai ibadah. Karena dengan pendekatan spiritual, biasanya lebih mengena ke masyarakat,’’ ungkap wanita yang lahir pada 29 Agustus 1974 ini.

Ibuk, begitu santri akrab menyapanya. Setiap hari, Ika disibukkan dengan kegiatan di pesantren dan di madrasah. Selain menjadi pengasuh pesantren, ia juga kepala madrasah Al Hikam Jombang.

Kepeduliannya terhadap sampah sudah ada sejak kecil. Ika kecil dibiasakan peduli terhadap kebersihan oleh kedua orang tuanya. ’’Zaman dulu, gak nyapu, gak menyiram tanaman, ya gak dapat uang jajan,’’  katanya.

Baca Juga: Intip Profil Zulfikar Damam Ikhwanto: Sosok Aktivis, PNS, Pengusaha hingga Pengasuh Pondok di Jombang

Ika kecil memulai pendidikannya di MI Al Khoiriyah Seblak. Lulus MI ia ikut sekolah persiapan muallimat selama dua tahun. Baru kemudian masuk MTs dan MA di Muallimat Tambakberas. Sembari menjadi santri di pesantren Assaidiyyah Bahrul Ulum Tambakberas.

’’Zaman dulu sekolah persiapan biar bisa baca kitab, jadi jenjang sekolah MTs dan MA 8 tahun,’’ terangnya. Saat di pondok, ia menjadi pengurus koordinator bidang kebersihan, juga bendahara.

Hingga kini menjaga lingkungan sudah menjadi habit baginya. Ayahnya yang pecinta bunga juga membawa dampak kepadanya, karena harus merawat dan menyiram setiap hari. ’’Memang sudah didikan dari kecil, jadi sekarang jadi kebiasaan,’’ ungkapnya.

Pada 2015, ia mulai membuat karya dari sampah. Hingga kini Pesantren Mambaul Hikam memiliki banyak produk yang dibuat. Mulai dari ecobrik, sabun dari jelantah, aroma therapy dari jelantah. Juga menspad (pembalut kain) untuk menekan jumlah sampah pembalut wanita, dan lainnya.

’’Sampah itu menurut saya seksi. Sampah akan selalu ada selama manusia masih ada di bumi ini. Jadi saya terus berpikir bagaimana agar sampah jadi berkah dan jadi karya,’’ tegasnya.

Ika juga harus memutar otak dan berpikir, bagaimana merubah pola pikir. Dari awalnya orang melihat sampah menjijikan, menjadi lihat sampah sebagai  ladang pahala dan jadi sesuatu yang menghasilkan uang.

 

Pada 2019, ia menciptakan karya inovasi sedekah sampah. Kata sedekah dipakai agar memiliki makna spiritual, dan sampah yang diberikan dapat bernilai ibadah.

Melalui inovasi itu, Ika mendapatkan penghargaan dari Bupati Mundjidah Wahab sebagai insiator sedekah sampah.

Sebab gagasannya tidak hanya teori, tapi juga dibarengi dengan aksi nyata. Yaitu meletakkan keranjang sedekah sampah di beberapa titik, termasuk di madrasah-madrasah juga kantor kemenag.

’’Saya bikin sendiri 90 keranjang sampah. Yang ngelas ya anak-anak santri, jadi tidak hanya omon-omon aja, tapi ada aksi nyatanya,’’ jelasnya.

Inovasi itu juga dilaunching oleh Kemenag Pusat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melalui inovasi itu kemudian muncul program gradasi (gerakan donasi sampah) dari pemerintah pusat dan program sajadah (sampah jadi sedekah) oleh Dinas Lingkungan hidup. Juga Gema Sajadah yang digaungkan kantor Kemenag Jombang.

Baca Juga: Profil Sutarsih, Pendidik Asal Desa Tebel Jombang yang Dikenal Inovatif dan Multitalenta

Setelah berjalan, inovasi-inovasi lain dari sedekah sampah kembali dia telurkan. Sebab minat masyarakat luar kurang jika hanya sedekah sampah saja.

’’Kalau sedekah sampah saja yang minat anak-anak muda dan kalangan santri, orang tua tidak terlalu tertarik,’’ jelasnya.

Dibuatlah program turunan yaitu tukar sampah dengan sembako. Sampah rumahan dikumpulkan sebulan sekali yang kemudian ditukarkan dengan sembako sesuai dengan jumlah sampah setelah ditimbang. Ada sabun mandi, garam, gula, minyak goreng dan sebagainya.

’’Misal dapat Rp 15 ribu, ya dapat ditukar dengan minyak goreng atau gula, jadi ke sini bawa sampah pulang bawa sembako, itu kan menarik. Intinya agar masyarakat tidak membakar sampahnya, itu saja,’’ bebernya.

Juga membuat program tukar sampah dengan sayuran. Bekerjasama dengan penjual sayuran di sekitar madrasah. Sampah ditukar dengan  kupon belanja. ’’Lumayan bisa ditukar dengan jagung, sayuran, atau lauk pauk,’’ katanya.

Pada bulan Juni juga dibuat program tukar sampah dengan alat tulis. Sehingga sampah kertas yang ada di rumah dapat ditukatkan dengan buku baru atau pensil dan bolpoin untuk persiapan masuk tahun pelajaran baru.

Program tukar sampah dengan sembako, sayuran dan alat tulis hanya untuk sampah anorganik. Sementara sampah organik diolah lagi menjadi pupuk. ’’Guru-Guru dan beberapa masyarakat kami kasih galon, pupuk organik dan sekam, tinggal dimasukkan dan diaduk, tapi itu prosesnya lama sekitar tiga bulan,’’ jelasnya.

Baca Juga: Intip Profil Zulfikar Damam Ikhwanto: Sosok Aktivis, PNS, Pengusaha hingga Pengasuh Pondok di Jombang

Melalui inovasi-inovasi yang dibuat, ia sudah mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya, membawa nama madrasahnya menjadi Madrasah Adiwiyata Mandiri 2023. Sedangkan pesantrennya menjadi eco pesantren atau pesantren ramah lingkungan Jawa Timur 2021.

Nominasi madrasah award dari Kementerian Agama RI 2021. Juga juara 1 madrasah hijau yang diadakan LP MAarif PBNU.

Yang terbaru, pada peringatan malam puncak Hari Pers Nasional  di Pendopo Kabupaten Jombang, (27/5), ia mendapatkan penghargaan sebagai tokoh penggerak pelestarian lingkungan berbasis pesantren dari PWI Jombang.

Ika juga terpilih menjadi kepala madrasah berprestasi Kemenag Jombang 2022. Juga sebagai kepala madrasah favorit GTK Kemenag RI 2022. (wen/jif)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *