Desakita.co – Ning Ika, sapaan Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Jatirejo, Diwek, Hj Ika Maftuhah Mustiqowati SAg MPd, juga dikenal sebagai bu nyai yang suka snorkling.
Tapi itu dulu, kini ia lebih tertarik dengan jalan-jalan keliling dunia sambil belajar sejarah peradaban Islam pada setiap negara. Juga ingin mengembangkan olahan daun tin buatannya.
’’Sekarang sudah gak snorkling lagi hobinya, tapi keliling dunia. Kemarin habis hari raya ke masjid Aqsa, ke Yordania juga,’’ katanya. Juga ke Singapura, Malaysia dan Thailand bersama suami KH Moh Irfan MHi dan keenam anaknya. Dr Moh Fauzan Ni’ami MH CM. Zahirotu Cholilah MPd. Haulah Nur Izzati SAg. Moh Zain Arafat. Moh Zain Azizi dan Maziya Zulaikha.
Ika sendiri juga aktif di sejumlah lembaga sebelumnya. Di antaranya, sebagai guru Bahasa Arab di MTs Salafiyah Syafiiyah Seblak Jombang 2004-2006. Kepala MTs Salafiyah Syafiiyah Seblak 2006-2009. Wakil ketua LP Maarif Jombang 2009-2023. Bendahara LP Maarif PCNU Jombang, ketua DPW Himpunan Penggiat adiwiyata Indonesia (HPAI) Jombang sejak 2023 sampai sekarang. Serta kepala Madrasah Al Hikam Jombang sejak 2009 sampai sekarang.
Baca Juga: Intip Profil Zulfikar Damam Ikhwanto: Sosok Aktivis, PNS, Pengusaha hingga Pengasuh Pondok di Jombang
Baginya, jalan-jalan bersama keluarga adalah sebuah kebutuhan. Sebab setiap harinya sudah disibukkan dengan kegiatan masing-masing. ’’Suami sibuk di UINSA, anak-anak juga sibuk dengan kuliah dan kegiatan masing-masing, jadi harus ada waktu kumpul keluarga, bagaimanapun juga keluarga adalah tempat paling nyaman,’’ katanya.
Kepada keenam anaknya, pendidikan menjadi hal yang paling ditekankan. Seperti putra sulungnya yang sudah menyandang gelar doktor di usia 27 tahun. Motivasi itu ia berikan, karena Ika sendiri wisuda S1 pada Faktultas Tarbiyah jurusan pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kala sudah memiliki anak satu tahun. Kemudian wisuda S2 Manajemen Pendidikan di Undar Jombang setelah memiliki enam anak.
’’Belajar dengan posisi sudah berkeluarga itu berat sekali. Kalau gak ada niat se gunung Uhud tidak akan bisa. Makanya motivasi yang saya berikan, selagi muda langsung lanjut terus pendidikannya. Selebihnya Allah yang mengatur. Dan yakin jika kita punya ilmu, Allah yang akan mengangkat derajat kita,’’ tegasnya
Ika kini juga berangan-angan untuk memiliki bengkel produksi teh daun tin, es krim tin, dan olahan daun tinnya. Juga kue-kue yang biasa ia bikin.
’’Ingin sekali punya bengkel olahan khusus, karena di sini masih sangat jarang. Saya juga sudah punya PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dan mengantongi izin edarnya, jadi sayang kalau tidak dikembangkan lebih besar,’’ ungkapnya.
Baca Juga: Profil Sutarsih, Pendidik Asal Desa Tebel Jombang yang Dikenal Inovatif dan Multitalenta
Daun tin dipilih karena memiliki segudang manfaat. Salah satunya untuk penyakit darah tinggi dan asam urat. Apalagi buah tin disebutkan di Alquran dalam surat At Tin.
Ning Ika juga ingin memiliki toko untuk promosi produk yang telah dibuatnya. Seperti sabun dari jelantah, aroma therapy dari jelantah, menspad, sabun eco enzim dan lainnya. ’’Saat ini hanya dijual online dan kalau ada bazar saja,’’ sambungnya.
Ke depan, ia juga akan menulis sejumlah buku. Sedikitnya ada lima buku yang telah ia tulis. Yaitu kitab-kitab nahwu sorof. Buku tentang lingkungan, Berkomunikasi dengan Alam Semesta (kajian ayat-ayat Alquran dan Hadits Ekologi). Dan kini sedang dalam proses menulis kurikulum pengelolaan sampah di madrasah.
’’Ingin juga nulis tentang Fiqih Lingkungan dan Akhlaq Lingkungan,’’ ujarnya. (wen/jif)







Respon (1)