Desakita.co – Penumpang yang menggunakana moda transportasi kereta api di Stasiun Jombang mengalami kenaikan hingga 50 persen.
Menyusul libur Natal dan Tahun Baru 2024 yang berbarengan dengan libur sekolah.
Rata-rata, para santri yang ingin pulang kampung.
Pantauan di Stasiun Jombang, tampak sejumlah relasi jarak jauh maupun dekat dipadati penumpang.
Mayoritas penumpang didominasi remaja yang ingin bepergian, berlibur hingga pulang kampung.
Salah satunya M Hasan, 26, santri Ponpes Darul Ulum Rejoso yang akan pulang kampung ke Proboliggo naik kereta api.
”Ya setiap tahun kalau pulang kampung naik kereta api,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Menurutnya, moda transportasi kereta lebih efisien dibandingkan yang lain. Selain lebih aman, nyaman dan bersih, memilih moda kereta api juga lebih terjangkau.
”Tidak capek dan bisa beristirahat,’’ ujar santri asal Probolinggo ini.
Terpisah, Tomi Dwi Permana Wakil Kepala Stasiun Jombang, mengatakan sejak beberapa hari terakhir jumlah penumpang KA memang mengalami peningkatan hingga 50 persen.
Dari yang biasanya KA lokal ada 400 penumpang, kini rata-rata menjadi 800-900 per hari.
Sedangkan, KA jarak jauh yang biasanya 600 penumpang per hari, kini menjadi 1.200 penumpang.
”Untuk penumpang sejak kemarin mengalami kenaikan sebanyak 50 persen,’’ ujar dia.
Dijelaskan, penambahan jumlah penumpang KA itu tak lain karena sudah memasuki musim libur natal dan tahun baru.
Apalagi mulai Senin (18/12) mendatang, sejumlah sekolah maupun pondok pesantren di Jombang sudah libur semester ganjil.
”Santri juga cukup mendominasi. Soalnya sudah libur, jadi banyak yang pulang kampung,’’ paparnya.
Selain santri, di antara penumpang kereta api itu tak sedikit warga yang ingin berlibur bersama keluarga.
Hal itu dapat dilihat pada beberapa tujuan kota yang ingin mereka datangi. Misalnya, Surabaya, Jakarta, Bandung hingga Yogyakarta.
”Rata-rata tujuan memang kota yang menyediakan tempat wisata,’’ pungkas Tomi. (ang/bin/ang)