Lifestyle

Profil Widya Pertiwi Wakabid Sarana Prasarana SMKN 3 Jombang: Berdedikasi Tinggi, Mengabdi Sejak 2006

×

Profil Widya Pertiwi Wakabid Sarana Prasarana SMKN 3 Jombang: Berdedikasi Tinggi, Mengabdi Sejak 2006

Sebarkan artikel ini
Hj. Widya Pertiwi, ST., SPd., MSi.

Desakita.co –  Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMKN 3 Jombang Widya Pertiwi, ST., S.Pd., M.Si, memiliki pedoman hidup yang berarti. Yaitu hidup bersahaja dan memegang teguh rida orang tua serta suami.

”Saya ingin hidup yang bersahaja, tidak berlebih-lebihan dalam segala hal,” ungkap ibu satu anak tersebut.

Widya merupakan salah satu guru berprestasi di SMKN 3 Jombang. Ia cakap dalam mengajar, serta bertanggung jawab kala mendapatkan tugas.

Widya pernah menduduki jabatan kepala kompetensi keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan (DPIB) pada 2020-2022.

Setelah itu, ia mendapatkan tugas baru menjadi pembantu administrasi keuangan BPOPP dari tahun 2022 sampai sekarang.

Sejak Juli 2024 lalu, ia mendapatkan tugas tambahan menjadi wakil kepala sekolah sarana prasarana SMKN 3 Jombang. Widya juga masih aktif mengajar pada mata pelajaran dasar-dasar konstruksi DPIB. ”Semua yang sudah saya raih tak lepas dari hikmah patuh dan rida orang tua,” tandasnya.

Baca Juga: Sosok Riska Uzlifah Guru SMKN Gudo Jombang: Sering DimintaJadi Mentor Parenting

Widya lahir di Jombang, 30 Mei 1976. Ia memulai pendidikan di TK Pertiwi 1 Jombang, kemudian melanjutkan ke SDN Kaliwungu 1 tak sampai tamat, kemudian pindah ke SDN Pulo Lor 2 sampai lulus. Kemudian lanjut ke SMPN 3 Jombang dan SMAN 3 Jombang.

”Di SMAN 3 Jombang saya aktif sekali dalam semua kegiatan, karena angkatan saya adalah angkatan pertama setelah SMAN 3 Jombang berdiri yang sebelumnya SPG,” katanya.

Widya muda yang tomboy, prestasinya begitu moncer. Ia selalu menjadi bintang kelas, juga aktif di OSIS.

Widya begitu ingin menjadi TNI saat itu, bahkan sempat mengikuti seleksi-seleksi. Bersamaan dengan itu, Widya juga mengikuti kursus bahasa Inggris, serta mengikuti kursus komputer. Widya selalu dirayu kedua orang tuanya untuk kuliah saja.

Sang ayah merupakan seorang kontraktor, sedangkan ibunya adalah guru. ”Bapak punya satu tujuan, ingin sekali saya jadi insinyur,” jelasnya.

Ia kemudian menuruti permintaan kedua orang tuanya, Widya kuliah di Undar Jurusan Teknik Sipil.

Ia juga dinyatakan sebagai wisudawan terbaik pada jurusannya, dan lulus tahun 1999.

”Karena saya juga ada darah guru dari ibu, ayah saya minta saya mengajar,” jelasnya.

Baca Juga: Intip Profil Sunarsih Atlet Softball Nasional yang Kini Jadi Guru di SMPN Sumobito Jombang

Widya kemudian mengambil Akta IV selama setahun, dan menjadi guru matematika honorer di SMAN Kesamben dan di SMAN 3 Jombang.

Ia kemudian kuliah S1 lagi di Universitas Kanjuruhan Malang jurusan Pendidikan Fisika.

Setelah lulus ia diterima sebagai guru PNS di SMKN 3 Jombang tahun 2006 sampai sekarang. ”Alhamdulillah, sejak awal di sini, saya dilibatkan dalam adiwiyata, mulai dari tingkat kabupaten sampai sekarang tingkat nasional,” katanya.

Begitu juga sejak ia menikah bersama Rudy Kristanto pada 2014 lalu, Widya juga masih memegang prinsip yang sama.

Yaitu selalu mengutamakan rida suaminya. Seperti berpamitan ketika mengikuti kegiatan apa pun, pergi ke mana pun, hingga sebelum ia menyetujui tawaran kepala sekolah atas tugas tambahan, ia juga selalu meminta persetujuan suaminya.

”Alhamdulillah, saya berada di titik ini juga karena dukungan, dan ridho dari suami,” jelasnya.

Saat ini, Widya yang merupakan guru penggerak angkatan kesembilan, sedang mengikuti seleksi sebagai bakal calon kepala sekolah.

Sebelum memutuskan hal itu, Widya juga telah meminta izin kepada suaminya untuk mengikuti BCKS tersebut.

”Setelah suami mengizinkan, saya langsung daftar,” jelasnya.

Baca Juga: Profil Soeharto Ketua PMI Kabupaten Jombang: Perintis Berdirinya PMI Jombang, Aktif Sejak 1980

Pecinta Olahraga Voli

Widya merupakan wanita yang gemar berolahraga. Meski kini tak aktif lagi sebagai atlet, Widya tetap olahraga meski hanya jalan kaki di rumahnya setiap hari.

”Yang penting bergerak, minimal saya pergi belanja jalan kaki,” kata Widya.

Saat masih di bangku SMA, Widya ia sering mengikuti turnamen voli. Ia juga aktif dalam kegiatan klub voli. Hampir setiap hari latihan voli.

Hanya saja karena kesibukan saat ini, ia tak lagi bermain voli. Widya juga suka renang. Menurutnya, olahraga renang memiliki banyak manfaat untuk tubuhnya.

”Saat ini sudah tidak pernah lagi karena jadwal yang terlalu padat, serta tidak mendapatkan izin dari suami,” imbuhnya.

Sebagai gantinya, saat ini, Widya rutin olahraga jalan kaki. Olahraga kini baginya adalah kolaborasi aktivitas fisik dengan kegiatan rumah tangga.

Seperti belanja dengan jalan kaki, atau menjalani aktivitas fisik lain seperti menyapu, mencuci dan lain sebagainya.

”Apalagi sekarang saya harus pandai bagi waktu, pagi jam 3 jam 4 saya sudah masak, mencuci, menyelesaikan semua pekerjaan rumah.

Jam 6.30 WIB, anak sudah sekolah, saya juga berangkat ke sekolah,” katanya.

Baca Juga: Hanifah Atmi Nurmala Guru SMAN Ploso Asal Desa Kabuh Jombang, Sosok Wanita Sukses Karir dan Keluarga

Sejak putra sematawayangnya Haziq Mardiansyah Atharrian lahir, Widya memiliki prinsip hidup baru.

Jika dulu ia tirakat untuk dirinya sendiri, kini tirakatnya ditujukan untuk suami dan putranya.

Seperti puasa Senin-kamis, juga selalu membacakan surat Fatihah kepada anak di setiap kesempatan, sembari mengelus kepalanya, mengelus kakinya ketika tidur.

”Harapannya, anak bisa tumbuh menjadi anak yang solih dan beruntung,” imbuhnya.

Dalam mendidik anak, Widya memberikan contoh secara langsung.

Dalam ibadah salat misalnya, Widya selalu mengajak anaknya untuk salat berjamaah bersama suaminya.

Baca Juga: Intip Profil Sunarsih Atlet Softball Nasional yang Kini Jadi Guru di SMPN Sumobito Jombang

Meski memiliki kesibukan masing-masing karena suaminya juga berdinas di Kantor Kemenag Jombang, Widya berusaha untuk bekerja sama dengan suaminya dalam rumah.

Seperti berbagi tugas mendampingi dan mengajak anak belajar, serta merawat anak ketika Widya sedang dalam tugas dari sekolah.

”Yang penting komunikasi, kerja sama dan saling mengerti, saya mengerti suami, begitu juga suami juga mengerti saya,” pungkasnya. (wen/naz)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *