Desakita.co – Desa Bedahlawak, Kecamatan Tembelang menaruh perhatian besar terhadap permasalahan sampah.
Salah satunya memenuhi fasilitas tong sampah di setiap rumah warga dan menerapkan sistem pembuangan sampah yang terintegrasi ke tempat pembuangan akhir (TPA) satu pintu.
Kepala Desa Bedahlawak Masrum, 59, menjelaskan, kondisi desa yang semakin padat penduduk serta membuat pekarangan untuk menampung sampah rumah tangga semakin berkurang.
Hal ini menyebabkan warga sering membuang sampah sembarangan, baik di pinggir jalan maupun di sungai.
”Kami berpikir untuk bisa mengelola sampah, diawali dari desa di bawah pengelolaan BUMDes,” ungkap Masrum.
Setelah berfikir keras serta hasil masukan warga dalam musdes, akhirnya pemdes mengalokasikan anggaran untuk pengadaan tong sampah yang diperuntukkan kepada warga.
Program ini terbukti berjalan efektif. Dengan upaya penyediaan tong sampah di setiap rumah dan retribusi untuk operasional pengangkutan sampah, jumlah sampah yang berserakan di lingkungan desa berkurang drastis. ]
”Hampir tidak ada sampah di sungai dan pinggir jalan,” tambahnya.
Tong sampah yang disediakan untuk warga diambil dari Dana Desa (DD) dan iuran jasa pemungutan serta pengelolaan sampah ditetapkan sebesar Rp 10 ribu per bulan berdasarkan hasil sosialisasi.
”Transparansi iuran Rp 10 ribu itu terdiri dari Rp 2.500 untuk pengelolaan ke dinas lingkungan hidup, dan Rp 7.500 untuk operasional gaji petugas pengangkut sampah, yang totalnya mencapai Rp 3 juta, termasuk biaya armada,” jelas Masrum.
Baca Juga: Inovatif ! Kelurahan Jombatan, Jombang Punya Program Sepakat Kerjo
Dengan langkah ini, Pemdes Bedahlawak berharap tidak ada lagi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
”Secara ekonomi, kami akan mengelola sampah dengan pemilahan agar dapat menghasilkan pendapatan untuk desa,” tutupnya.(yan/naz)
