Pemerintahan

Terus Dikebut, Pembangunan Sarana Penyediaan Air Bersih di Desa Jombang Hampir Rampung

×

Terus Dikebut, Pembangunan Sarana Penyediaan Air Bersih di Desa Jombang Hampir Rampung

Sebarkan artikel ini
MINGGU DEPAN RAMPUNG: Para pekerja melakukan pemasangan reservoir glass steel program DAK PPKT di Desa/Kecamatan Jombang, Jumat (22/12).

Desakita.co – Pembangunan sarana penyediaan air bersih untuk pengentasan kawasan kumuh di Desa/Kecamatan Jombang hampir tuntas.

Saat ini pemasangan reservoir glass steel untuk tempat penyimpanan air sudah berjalan.

Tangki air ini memiliki daya tampung dengan kapasitas 100 meter kubik yang nantinya akan disalurkan ke rumah warga.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Jombang Agung Hariadi mengatakan, kegiatan penyediaan air bersih untuk mengatasi kawasan kumuh hampir rampung.

”Jadi untuk reservoir glass steel sekarang alhamdulillah pemasangan sudah dimulai, tidak sampai minggu depan diharapkan sudah selesai,” kata Agung, Jumat (22/12) kemarin.

Tangki penyimpanan air ini berbahan glass steel (baja kaca). Memiliki daya tampung dengan kapasitas mencapai 100 meter kubik setara 100.000 liter.

Tangki akan menampung air dari sumur bor yang memiliki kedalaman mencapai 140 meter atau berada di lapisan kedua di bawah tanah.

”Dipastikan air lebih higienis dan kualitas airnya juga akan lebih baik lagi,” imbuh dia.

Selain itu, dari sisi kajian lingkungan tidak akan mengganggu sumur milik warga.

”Artinya sumur milik warga di area sekitar program ini tidak terganggu secara dampak lingkungan,” lanjut Agung.

Menurut dia, tempat penyimpanan air yang dipergunakan saat ini merupakan material yang bagus.

”Menggunakan teknologi terbaru, sehingga ke depannya tidak akan lumutan. Serta memakai sistem kontroling digital,” tutur dia.

Nantinya air dari tangki bisa dimanfaatkan warga. Untuk jaringan yang tersambung ke masing-masing sambungan rumah (SR) saat ini juga sudah rampung.

Rencananya air bersih itu hanya diperuntukkan di deliniasi kawasan kumuh yang berada di Desa Jombang dan Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang.

”Karena harus memakai air bersih, sementara jarak pengambilan sumur yang dipakai sehari-hari dengan sumur resapan warga berdempetan, makanya kita menggunakan air baku yang lebih bagus lagi,” lanjut Agung.

 

Dikelola KP-SPAM, Disalurkan ke 370 SR

SEMENTARA itu, program air bersih untuk mengatasi kawasan kumuh nantinya dikelola KP-SPAM (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum) Berkah Mandiri.

Saat ini jaringan air sudah tersambung ke 370 sambungan rumah (SR).

Menyebar di Desa Jombang dan Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang.

”Jadi setelah pengerjaan ini selesai akan diserahkan ke KP-SPAM Berkah Mandiri, mereka yang akan mengelola,” kata Kepala Dinas Perkim Jombang Agung Hariadi.

Dijelaskan, kelompok itu merupakan organisasi yang dibentuk desa.

”Artinya pemerintah mendorong kemandirian dari desa, tetapi ke depan dalam pengelolaan ada batasan target,” imbuh dia.

Menurut dia, target sambungan itu bisa menyalurkan air hingga paling banyak 1.000 SR.

Hal itu sesuai dengan dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup) (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup). ”Penggunaannya nanti hanya sampai segitu, sehingga tidak akan memengaruhi sisi bisnis perumdam (Perusahaan umum daerah air minum),” ujar Agung.

Meski begitu, untuk sementara ini memfasilitasi 370 SR dari target 270 sambungan. Menyebar di wilyah delineasi atau batas di Desa Jombang dan Desa Candimulyo, Kecamatan Jombang.

”Tidak boleh keluar dari delineasi itu, karena batasan itu juga pengaruh ke pendapatan KP-SPAM untuk kebutuhan pengelolaan biaya bulanan. Yang perlu diketahui, kelompok ini juga bukan merupakan lembaga profit atau bisnis melainkan lembaga sosial,” tutur dia.

Ke depan kelompok itu direncanakan menjadi KP-SPAM percontohan bagi kelompok lainnya. ”Istilahnya menjadi tempat belajar bagi KP-SPAM yang ada di Jombang,” lanjut Agung.

Bukan tanpa alasan, sebab menurut Agung, fasilitas yang bakal dikelola kelompok sudah representatif.

”Didukung dengan infrastruktur yang memadai, targetnya dijadikan KP-SPAM induk, sehingga ke depan tidak hanya untuk pengelolaan, juga konservasi air,” kata Agung. (fid/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *