Desakita.co – Sampah dan sangkrah di Kali Gunting menumpuk dan tertahan di tiang jembatan Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung.
Akibatnya, akses penghubung dua dusun ditutup sementara waktu.
”Sebelum tahun baru itu puncaknya banyak sampah yang nyangkut jembatan,” kata Wiwin salah seorang warga sekitar.
Tumpukan sampah itu terlihat sejak empat hari lalu, Minggu (31/12).
Mulai dari ranting bambu hingga eceng gondok dan sampah rumah tangga.
Termasuk debit air sungai turut serta membawa sampah.
Hanya saja, tumpukan sampah itu tertahan di tiang jembatan di Dusun Karobelahdua.
Tumpukan sampah berdampak pada tiang jembatan yang rusak sehingga warga setempat memutuskan untuk menutup sementara akses penyeberangan Kali Gunting.
”Ada salah satu tiang rusak, pastinya saya kurang tahu. Sekarang masih ditutup, karena takut jembatannya runtuh,” ujar Wiwin.
Kepala Dusun Karobelahsatu M Hakam Ali, tak menampik banyak tumpukan sangkrah yang berdampak pada jembatan.
Terdapat salah satu tiang yang rusak sehingga sementara waktu ditutup.
”Tidak sampai putus, tiang sebelah selatan ada yang terlepas. Sepertinya konstruksi bagian bawah jembatan sekarang menggantung, makanya sekarang ditutup dahulu,” bebernya.
Diakui, jembatan itu berada di Dusun Karobelahdua. Penghubung warga dusun itu yang terpisah Kali Gunting. ”Hari ini (kemarin, Red) sudah dilakukan pembersihan, cuma belum selesai,” imbuh dia.
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan alat berat. Namun, sampah yang tersangkut di sisi timur sudah dibersihkan. ”Sebelah barat belum bisa diangkat,” ujar Hakam.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang Sultoni, menyampaikan satu alat berat telah diturunkan ke lokasi untuk membersihkan sampah dan sangkrah.
Pembersihan belum bisa dilakukan menyeluruh. Hanya di sisi timur.
”Sebagian sumbatan sudah bisa diangkat, sementara sebalah barat tidak bisa karena terkendala akses alat berat,” imbuh dia.
Dia menyebut, tumpukan sampah yang berada di sebelah barat tak bisa jangkau alat berat.
Dilakukan dengan cara manual juga terlalu berisiko.
”Karena Kali Gunting dalam dan alirannya sekarang deras, terlalu berisiko kalau teman-teman membersihkan secara manual,” lanjut Sultoni.
Sehingga untuk sementara pembersihan terfokus dengan menggunakan alat berat.
”Misalnya tetap tidak bisa akan kita tinggal dan geser ke titik lain yang juga butuh pembersihan,” pungkasnya. (fid/bin/ang)