Pemerintahan

Tak Mempan, Lantai 2 Pasar Citra Niaga Jombang Tetap Sepi Penghuni Meskipun Pemkab Jombang Warning Agar Mereka Kembali

×

Tak Mempan, Lantai 2 Pasar Citra Niaga Jombang Tetap Sepi Penghuni Meskipun Pemkab Jombang Warning Agar Mereka Kembali

Sebarkan artikel ini
SEPI: Kios dan lapak lantai dua PCN Jombang sepi dan kumuh, Sabtu (24/2).

Desakita.co – Warning yang diberikan pemkab kepada para penghuni kios dan lapak lantai dua PCN Jombang, agar kembali ke lantai dua tak mempan.

Jelang deadline hari ini (25/2), peringatan itu tak mendapat respons positif. Tidak ada satupun pedagang yang balik ke lantai dua meski sudah diancam pencabutan hak pakai.

Pantauan di lokasi, Sabtu (24/2), tak ada perubahan signifikan. Lapak dan kios lantai dua masih tetap banyak yang kosong.

Hanya beberapa pedagang makanan kering dan tiga orang penjual daging yang terlihat beraktivitas.

”Sama saja, biarpun sudah dipasang banner,” kata Heny Sri Rejeki salah satu pedagang lantai dua.

Berdasar banner yang terpasang di sejumlah sudut lantai dua itu menyiratkan bila batas toleransi akan segera berakhir.

Namun, kondisi di lapangan masih tetap sama. ”Ya, bannernya diberi waktu sampai 25 Februari, tapi yang jualan di sini tetap itu-itu saja, sekitar 20 orang,” imbuhnya.

Diakui, pedagang lantai dua sudah lama pindah berjualan ke bawah atau sepanjang Jl Seroja dan Jl KH Mimbar.

Meski tak ingat sejak kapan, alasannya di lantai dua sudah sepi pembeli.

”Samping saya dulu pedagang daging ayam, sama Bu Misbah ikan asin, sekarang jualan di Seroja,” tutur Henny yang mengaku sudah berjualan sejak 1996.

Hal itulah yang membuat lantai dua menjadi sepi. Selain pedagang pindah berjualan ke bawah, beberapa lainnya yang bertahan dan memilih tutup.

”Ada yang tidak pindah, tetap di lantai dua. Karena sepi akhirnya tutup. Keluarga nggak ada yang meneruskan,” ujarnya.

Sementara itu, pantauan di dua jalan berada di belakang pasar legi masih ramai. Kondisinya hampir sama dengan hari-hari biasanya.

Selain lalu lalang kendaraan juga pedagang dan pembeli.

Di Jl KH Mimbar misalnya, kanan-kiri jalan jadi jujugan pedagang menggelar barangnya. Tak semua pedagang berjualan di lokasi itu.

Boleh mencari tempat lain atau memiliki hak pakai kios dan lapak lantai dua PCN. ”Saya nggak punya tempat di situ (lantai dua PCN),” kata Malikah salah seorang pedagang buah.

Dia mengaku, dulu sempat berjualan di lantai dua. Namun lesehan, tak memiliki kios ataupun lapak.

Perjalanannya kemudian pindah ke pinggir jalan KH Mimbar. ”Dulu di sini (jalan KH Mimbar) tidak boleh, dipindah ke Pasar Pon.

Di sana (Pasar Pon) saya punya dua lapak, nomor 9 dan 10 dekat jualan ayam,” imbuh dia.

Tak berselang lama, dia memilih kembali berjualan di pinggiran jalan. ”Nggak tahu sekarang tempatnya dipakai apa, sudah tidak diurus lagi,” ujar Malikah.

Salah satu pertimbangannya karena akses. ”Terlalu jauh kalau jualan ke Pasar Pon,” ujar salah satu warga Dusun Sambongsantren, Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang. (fid/bin/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *