Desakita.co – Harga telur di pasar tradisional di Jombang berangsur turun.
Tidak hanya di kalangan peternak, harga jual di tingkat pengecer juga mulai turun.
Saat ini harga per kilogramnya kepada konsumen Rp 24.000.
”Saya jual eceran per kilogramnya Rp 24.000,” kata Amirul salah seorang pedagang telur di Pasar Citra Niaga (PCN) Jombang, Sabtu (13/1).
Menurutnya, harga itu berbeda jauh dengan harga awal jelang Natal dan tahun baru beberapa waktu lalu yang harga jualnya mencapai Rp 26.000 per kilogram.
”Pokoknya awal Januari sudah agak turun dibanding sebelum Natal dan akhir Desember,” imbuhnya.
Di awal tahun ini secara berangsur-angsur harganya turun dan sekarang bertahan di angka Rp 24.000 per kilogram.
”Sejak tanggal 1 (Januari) sampai hari ini (kemarin) stabil Rp 24.000 per kilogram,” tutur Amirul.
Ia mengaku, telur yang dijual berasal dari peternak langsung.
”Terkadang juga mengambil dari Kediri dan Blitar,” ujar dia. Selain menjual eceran, Amirul juga menjual satu peti dengan berat 10 kilogram.
”Harga per peti antara Rp 225 ribu–Rp 230 ribu,” tuturnya.
Meski harganya cenderung turun, ia mengaku omset penjualan tak berdampak. ”Sehari biasanya terjual 10 peti atau 100 kilogram,” pungkas dia.
Sementara itu, pantauan di laman resmi Siskaperbapo (Sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok) di tingkat konsumen harganya berbeda.
Dari tiga pasar di Jombang, masing-masing Pasar Pon dan Pasar Ploso harga telur dijual Rp 24.000 per kilogram, sedangkan di Pasar Cukir harganya lebih mahal Rp 25.000 per kilogram. (fid/bin)