Pemerintahan

Bangunkan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani, Cara Pemdes Bongkot Peterongan Jombang Dongkrak Produktivitas Pertanian

×

Bangunkan Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani, Cara Pemdes Bongkot Peterongan Jombang Dongkrak Produktivitas Pertanian

Sebarkan artikel ini
UNTUK PETANI: Kades Bongkot Moh Yahya (kiri) bersama perangkat desa melakukan pengecekan JITUT di Dusun Bongkot.

Desakita.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Bongkot, Kecamatan Peterongan tahun lalu membangun jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) sepanjang 231 meter.

Ini dilakukan untuk mendukung pengairan sawah agar produktivitas panen petani meningkat.

Kades Bongkot Moh Yahya mengatakan, pembangunan jaringan irigasi tuntas dikerjakan. Lokasinya di Dusun Bongkot.

”Jadi program sudah terealisasi 2023. Pengerjaan dilaksanakan selama satu bulan atau Februari sampai akhir Maret,” kata Yahya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dijelaskan, dibangunnya jaringan irigasi itu menindaklanjuti banyaknya keluhan petani soal pengairan sawah.

Utamanya mereka yang memiliki sawah berlokasi paling ujung atau jauh dari irigasi.

Ketika masuk musim tanam kedua atau pada Juni hingga Juli, kebutuhan air tak tercukupi. Karena air yang mengalir tak bisa sampai ke petak sawah itu.

”Kalaupun irigasi dinormalisasi, dalam waktu satu tahun akan kembali lagi, makanya kita bangun Jitut supaya alirannya lebih lancar,” imbuh dia.

Sumber anggarannya dari dana desa (DD) sebesar Rp 174 juta dengan panjang 231 meter. Dibangun sisi kanan dan kiri.

”Jadi ada pengembangan atau penambahan 1 meter dari rencana. Awalnya 230 meter, jadi 231 meter,” ujar Yahya.

Dengan begitu, diharapkan aliran irigasi ke depan bisa lancar. Sehingga menjangkau petak sawah milik petani.

”Khususnya berada di ujung utara letaknya agak jauh dari jaringan,” tutur dia.

Pihaknya berencana melanjutkan pembangunan jaringan itu. Namun, untuk sementara ini, menunggu musyawarah dengan masyarakat terlebih dahulu.

”Keputusan warga bagaimana, karena ada juga skala prioritas lain, misalnya jalan rusak,” ujar Yahya.

Dia juga berharap agar warga maupun petani ikut serta menjaga bangunan itu.

”Mari saling menjaga dan merawat, ketika panen menggunakan mesin kombi atau traktor supaya lebih hati-hati dan tidak ceroboh, sehingga bisa bermanfaat bagi semua petani,” ujar Yahya.

Dampaknya, lanjut dia, ketika pengairan lancar, produktivitas panen juga diharapkan semakin baik.

”Mudah-mudahan pengairan lancar mengakibatkan hasil panen petani ikut terangkat,” kata Yahya. (fid/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *