Pemerintahan

Gunakan Tanah Kas Desa, Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang Dibangunkan Hunian Sementara

×

Gunakan Tanah Kas Desa, Warga Terdampak Longsor di Desa Sambirejo Jombang Dibangunkan Hunian Sementara

Sebarkan artikel ini
DIURUK: TKD yang digunakan untuk huntara mulai dibangun.

Desakita.co – Puluhan warga di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam yang terdampak bencana tanah longsor (7/2) bisa sedikit lega.

Itu setelah pemkab sudah mulai membangunkan hunia sementara (huntara) menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Lokasi yang dipilih, yakni tanah kas desa. Saat ini proses pengurukan sudah berjalan.

Sekdakab Agus Purnomo mengatakan, setelah diputuskan oleh Pj Bupati Jombang Sugiat, kini Pemkab Jombang sudah mulai action membangun huntara.

”Saat ini kita mulai menguruk tanah. Kita gunakan TKD berupa lapangan di sana,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (7/4).

Dijelaskan, sebelum diputuskan membangun huntara, pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga terdampak.

Setelah proses pendekatan panjang, akhirnya mereka berkenan direlokasi. Bukan tanpa alasan, menurutnya, keselamatan warga adalah prioritas utama. ”Mereka berkenan direlokasi,’’ tegasnya.

Dalam pembangunan huntara, pemkab nantinya akan menyediakan lahan sekaligus bangunan. Namun, untuk isinya, akan di-back up Kemensos.

”Teman-teman asisten kemarin kami minta konsultasi ke pemerintah pusat, dan untuk isinya akan difasilitasi Kemensos,” jelas dia.

Sejauh ini lahan yang dipakai untuk mendirikan huntara masih sebatas pemerataan. Untuk mempercepat pengerjaan pihaknya telah menerjunkan dua alat berat.

”Sebenarnya kita target sebelum Lebaran tuntas. Tapi ternyata butuh pengurukan karena lokasinya butuh diratakan dulu,” jelas dia.

Dalam membangun huntara, pemkab menyiapkan anggaran Rp 10 miliar dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).

Namun, jumlah itu adalah anggaran akumulatif yang mengendap di BPDB. ”Penggunaanya tidak semua itu, tapi sesuai pengajuan di lapangan,” tandasnya.

Setelah huntara, pemkab juga akan membangunkan hunian tetap (huntap) yang akan dibantu BNPB.

Namun demikian, itu adalah rencana jangka panjang setelah pembuatan huntara selesai. ”Itu kalau sudah selesai. Saat ini kita fokus huntara dulu,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sedikitnya 12 rumah warga di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam rusak berat lantaran terdampak longsor pada Kamis (7/2) dini hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dari insiden ini.

Namun, akibat kejadian ini,  bangunan rumah-rumah warga mengalami rusak berat bahkan sebagian material sudah roboh.

Bagian tembok dan lantai bangunan rumah muncul retakan parah hingga menyentuh bagian pondasi.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, sedikitnya 34 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Mengingat kondisinya sangat rawan, sebagai langkah, pemkab berencana merelokasi tempat tinggal warga.(ang/naz/ang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *