Pemerintahan

Harga Jagung di Jombang Anjlok Saat Musim Panen, Begini Respons Dinas Pertanian

×

Harga Jagung di Jombang Anjlok Saat Musim Panen, Begini Respons Dinas Pertanian

Sebarkan artikel ini
ANJLOK: Petani di Desa/Kecamatan Diwek memanen jagung ditengah harganya yang kini anjlok.

Desakita.co – Keluhan petani terkait anjloknya harga panen jagung di awal panen direspons Dinas Pertanian (Disperta) Jombang.

Sebagai langkah, disperta akan berkoordinasi dengan Bulog agar bisa menyerap hasil panen petani dengan harga yang lebih baik.

Kepala Disperta Jombang M Rony tak menampik hasil pantauan di lapangan saat ini harga panen jagung cenderung anjlok dibandingkan panen tahun lalu.

Untuk jagung pipilan kering misalnya saat ini harganya antara Rp 3.800-Rp 4.000 per kilogram untuk pipilan kering.

”Beda jauh dengan tahun lalu sampai Rp 5.000 per kilogram untuk pipilan kering,” imbuh dia.

Karena itu, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan Bulog. Langkah ini dilakukan sebagai upaya agar hasil panen petani jagung bisa terserap.

Baca Juga: Musim Panen Jagung, Petani di Desa Diwek Jombang Justru Dilanda Galau, Ini Penyebabnya

”Idealnya harapan kami mendekati harga tingkat petani antara Rp 4.500-Rp 5.000 per kilogram,” ujar Rony.

Langkah itu perlu dilakukan, dengan harapan harga di tingkat petani tetap terjaga.

Tak sampai makin turun mendekati panen raya.

”Kemarin sudah komunikasi dengan Bulog, awal pekan depan akan koordinasi dan kalau memungkinkan akan kita bekerja sama Askom (Asosiasi komoditas) jagung untuk menyerap hasil panen,” kata Rony.

Rony mengatakan, musim tanam kedua kali ini luas tanam jagung masih sedikit.

Data tercatat hingga Juni seluas 2.461 hektare. Tanam jagung saat ini menyebar di enam kecamatan.

Paling luas di Kecamatan Wonosalam 1.147 hektare.

Baca Juga: Diuguyur Hujan Berhari-hari, Tanaman Jagung dan Cabai di Desa Plabuhan Jombang Tumbuh Tak Normal

”Jadi sebenarnya sekarang lebih banyak padi, untuk jagung puncak tanam itu Agustus dan panen Oktober, luas tanamnya biasanya hampir 20.000 hektare,” kata Rony.

Sebelumnya, sejumlah petani di Desa Diwek, Kecamatan Diwek mengeluhkan anjloknya harga panen jagung.

Jika pada musim tanam tahun lalu per kilogram jagung basah di kisaran Rp 4.300, saat ini harganya merosot di angka Rp 3.000 per kilogram. (fid/naz/ang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *