PemerintahanPendidikan

Lestarikan Tradisi Santri, Kemenag Jombang Adakan Liwetan Tradisional Peringati Hari Amal Bhakti ke-79

×

Lestarikan Tradisi Santri, Kemenag Jombang Adakan Liwetan Tradisional Peringati Hari Amal Bhakti ke-79

Sebarkan artikel ini
SEMANGAT: Peserta lomba ngliwet tradisional kompak memasak bersama di halaman Kantor Kemenag Jombang, kemarin (10/1).

Desakita.co – Untuk melestarikan tradisi santri, Kemenag Jombang menggelar lomba ngliwet tradisional yang dilaksanakan di halaman Kantor Kemenag Jombang, Jumat (10/1).

Halaman kantor berubah menjadi riuh dan sedap. Seluruh peserta kompak memasak menggunakan tungku kayu bakar.

Ada yang sibuk mengulek bumbu, ada yang menumis, bahkan Kepala Kantor Kemenag Jombang, Muhajir, ikut menyalakan api tungku dan memasak secara langsung.

Peserta diberi waktu 90 menit, dimulai pukul 13.45 WIB. Masakan dinilai dua juri. ’’Ini masih dalam rangkaian kegiatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag yang ke-79.

Liwetan dipilih karena Jombang merupakan kota santri. Tradisi liwetan sering dilakukan santri zaman dulu untuk memenuhi kebutuhan makannya.

Budaya pesantren adalah ngliwet, jadi kita ingin melestarikan tradisi itu,’’ urai Muhajir.

Baca Juga: Unik, Warga Desa di Jombang Ini Peringati Upacara di Tengah Sawah Hingga Bentangkan Bendera Raksasa

Harapannya, kegiatan ini dapat memupuk soliditas, gotong royong, serta kerukunan seluruh keluarga besar Kemenag Jombang.

Lomba ngliwet diikuti seluruh pegawai Kemenag Jombang, kepala madrasah, penghulu, pengawas, kepala KUA, hingga guru-guru madrasah dan RA.

Menu yang disajikan, menu tradisional nasi liwet. ’’Pendampingnya bebas, yang penting menu-menu khas liwetan,’’ kata Muhajir.

Kepala MAN 6 Jombang, Misbakhul Arif,  salah satu peserta lomba mengaku senang dengan adanya lomba ngliwet.

Baca Juga: Progres Pekerjaan Proyek Irigasi Pariterong Jombang Capai Segini, Segera Agendakan Uji Coba Saluran

Melepas rindu dengan aktivitasnya selama menjadi santri dahulu. ’’Senang sekali, kompak, bersemangat dan ingat masa lalu waktu nyantri,’’ ungkapnya.

Ia satu tim dengan tim genap, memasak menu nasi liwet, telur dadar, lodeh terong, teri, sambel dan kerupuk.

’’Event seperti ini menumbuhkan kekompakan, semuanya bekerja keras,’’ ucapnya. (wen/jif)

 

 

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *