Desakita.co – Dinas Ketahananan Pangan dan Perikanan (DKPP) Jombang berupaya menekan inflasi dan turunkan angka kasus stunting di Jombang.
Salah satunya dengan menyalurkan bantuan beras seberat 10 kilogram pada keluarga kategori miskin ekstrem dan memberi bahan pangan bergizi pada balita stunting.
Kepala DKPP Jombang Nurkamalia mengatakan, penanganan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem dan angka stunting menjadi program prioritas pemkab. Khususnya Tim Pengendalian Inflasi Derah (TPID) Jombang.
”DKPP bersinergi melalui satgas pangan melakukan upaya menekan inflasi dengan berbagai kegiatan,” kata Nurkamalia.
Di antaranya melalui Gelar Pangan Murah (GPM), serta pemantauan harga secara rutin dan operasi pasar.
”Sesuai yang disampaikan Bapak Pj Bupati Jombang Sugiat upaya ini dilakukan mengoptimalkan ketersediaan pangan dan distribusi, serta pengendalian harga pangan,” imbuh dia.
Sehingga diharapkan, dapat mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau.
”Kami juga menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 2.596 KK (Kepala Keluarga) kategori miskin ekstrem di 21 kecamatan,” ujar dia.
Masing masing penerima, lanjut Nurkamalia, menerima bantuan beras seberat 10 kilogram.
Bersumber dari Cadangan Pangan Daerah (CPPD) Jombang.
”Harapan Bapak Pj Bupati Sugiat program ini bisa berkelanjutan sehingga berdampak pada penurunan inflasi,” tutur Nurkamalia.
Lalu harga pangan yang terjangkau, dan dapat membantu mengurangi beban pengeluaran warga.
Sehingga memberi manfaat bagi masyarakat serta terwujudnya ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Di lain sisi, pihaknya juga berupaya melakukan penanganan stunting.
Salah satunya member bantuan bahan pangan berigizi pada 4.292 balita stunting tersebar di 21 kecamatan.
”Bantuan bahan pangan bergizi yang kita berikan, terdiri dari beras fortifit sebanyak 6 kilogram, telur ayam sebanyak 1,5 kilogram, abon ikan sebanyak 3 pak dan minyak goreng sebanyak 2 liter,” tutur Nurkamalia.
Bantuan itu diberikan dengan tujuan membantu meningkatkan asupan gizi balita stunting.
Sehingga diahrapkan dapat menurunkan jumlah balita stunting di Jombang.
”Penyaluran bantuan pangan bergizi dilakukan pada November untuk tahap pertama dan Desember 2023 untuk penyaluran tahap kedua,” ujar dia.
Tidak hanya itu, pihaknya juga aktif memberi pelatihan pengolahan produk perikanan sebagai menu. Diharapkan dapat diaplikasikan pada keluarga dengan balita stunting.
”Pelatihan ini dilakukan pada lima desa stunting, yaitu Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang, Desa Keras, Kecamatan Diwek, dan Desa/ Kecamatan Mojowarno, serta Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito dan Desa Gadingmangu, Kecamatan Perak,” tutur Nurkamalia.
Menurut dia, sejumlah program itu sudah berjalan dengan baik berkat dukungan berbagai pihak.
”Seluruh OPD tingkat kabupten, kecamatan dan desa, saya berharap pada orang tua balita dapat lebih memperhatikan pola asuh dan selalu memberikan makanan yang beragam bergizi seimbang dan aman pada keluarga,” kata Nurkamalia. (fid/naz/ang)