Desakita.co – Selain banyaknya banyaknya tumpukan material longsor, kondisi cuaca juga menghambat proses pencarian Ismail, 60, warga Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam.
Sekitar pukul 15.00, petugas gabungan menghentikan sementara proses pencarian.
”Setelah berbagai pertimbangan, proses pencarian sementara kita hentikan,” ungkap Yoni Fariza, kepala Unit Siaga SAR Malang Raya, Kamis (23/1).
Baca Juga: Pengadaan Lahan Hunian Tetap Warga Terdampak Longsor Desa Sambirejo Jombang Gagal, Ini Penyebabnya
Ia menyebut, penghentian sementara pencarian korban yang tertimbun longsor itu, terpaksa dilakukan petugas karena beberapa hal.
Salah satunya, adalah karena hujan yang mulai datang dan mengguyur wilayah terdampak longsor tersebut. ”Faktor cuaca hujan dan ini berbahaya bagi tim pencari,” tambahnya.
Selain itu, sejumlah kendala juga ditemukan dalam pencarian korban di hari pertama ini.
Selain akses yang terbatas dan menyulitkan alat berat untuk masuk lokasi, munculnya mata air pada tebing yang longsor, membuat pencarian korban disebutnya jadi makin berisiko.
”Di atas juga muncul mata air yang ini mengalir ke bawah dan membentuk danau alami dan ini berbahaya bagi tim pencari juga,” lontarnya.
Yoni memerinci, luas area yang terdampak longsor diperkirakan mencapai 100 meter persegi dengan ketinggian mencapai sekitar 12 meter. Sementara ketebalan material sekitar 5-10 meter.
Rencananya, setelah penutupan operasi pencarian hari pertama ini, pihaknya akan melakukan evaluasi dan perencanaan kembali untuk pencarian pada Jumat (24/1) mulai pukul 07.00.
”Besok fokusnya masih pencarian pada korban yang tersisa, search areanya juga sudah kami petakan sehingga besok akan fokus di titik tersebut,” pungkasnya. (riz/naz)
Respon (1)