Desakita.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Dilansir dari Jawa Pos.com, Khofifah menekankan, ketahanan pangan nasional dimulai dari desa.
Menurutnya, BUMDesa bukan hanya menjadi pilar ketahanan pangan, tetapi juga kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Jika desa mampu menghasilkan dan mendistribusikan pangan dengan baik, maka kualitas gizi masyarakat juga akan meningkat.
“BUMDesa harus menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memastikan ketersediaan pangan berkualitas. Ini penting dalam mendukung Program MBG serta mewujudkan kedaulatan pangan di Jawa Timur,” ungkapnya di Surabaya.
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Apresiasi Program Asta Cita Warsa
Ia menekankan bahwa ketahanan pangan tidak sekadar soal ketersediaan bahan makanan, tetapi juga kualitas dan aksesibilitasnya.
Oleh karena itu, BUMDesa harus berperan dalam mendistribusikan pangan dengan harga yang stabil dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
Jawa Timur memiliki potensi besar dalam pengelolaan pangan berbasis desa.
Saat ini, terdapat 6.756 BUMDesa dengan 11.251 unit usaha yang tersebar di berbagai daerah, serta 413 BUMDesa Bersama (Bumdesma) yang telah berbadan hukum.
Untuk mendorong perkembangan BUMDesa, Pemprov Jatim telah memberikan stimulus usaha sejak 2020 hingga 2025 sebesar Rp 78,96 miliar kepada 940 BUMDesa, serta Rp 53,8 miliar untuk mendukung 538 Desa Mandiri.
Hasilnya, Jawa Timur kini memiliki jumlah Desa Mandiri tertinggi di Indonesia, mencapai 4.019 desa pada 2024 berdasarkan Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 400 Tahun 2024.
Guna mempercepat pengembangan desa berbasis pangan, Pemprov Jatim menyiapkan sembilan program strategis untuk 2025-2029, termasuk BUMDesa Sigap, Jatim Fast, Klinik BUMDesa, Pandawa, Jatim Puspa Plus, Desa Berdaya, Sinando, Jatim Festa, dan Pakai.
Baca Juga: Sampaikan Pidato Politik Pertama, Bupati dan Wabup Jombang Minta Doa Restu
Khofifah optimistis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat desa, dunia usaha, dan akademisi, BUMDesa bisa menjadi tulang punggung ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ketahanan pangan dimulai dari desa. Jika desa kuat, negara juga akan kuat. Dengan kerja sama yang solid, kita bisa memastikan Program MBG berjalan optimal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, dalam acara ini Khofifah juga menyerahkan bantuan keuangan khusus sebesar Rp100 juta kepada masing-masing dari 10 desa penerima program. (ang)












