Desakita.co – JOMBANG – Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) internasional kembali menunjukkan komitmennya mendukung peningkatan kualitas pendidikan lintas negara.
Tim dosen FT UNESA menyelenggarakan Pelatihan Analisis Soal Pilihan Ganda bagi guru-guru sekolah Indonesia di Malaysia di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Sabtu (23/8/2025).
Kegiatan diketuai Prof Dr Suparji SPd MPd, dengan anggota tim pelaksana Dr Yeni Anistyasari MKom, Dr Muhammad Kris Yuan Hidayatulloh MPd, Bima Anggana Widhiarta Putra MPd, dan Sayyidul Aulia Alamsyah MT.
Baca Juga: Keren! Dosen UNESA dan POLIJE Latih Kelompok Tani Ngusikan Jombang Olah Nasi Sisa Jadi Rice Crackers
Pelatihan bertujuan mengenalkan dan mengimplementasikan metode analisis kualitas butir soal pilihan ganda. Metode ini diharapkan mampu membantu guru dalam menyusun instrumen evaluasi yang valid dan reliabel. Mengingat masih banyak soal yang disusun secara sederhana tanpa memperhatikan aspek analisis mendalam.
Menurut Prof Suparji, analisis butir soal memiliki peran penting dalam evaluasi pembelajaran. ’’Analisis butir soal bukan sekadar alat bantu, tetapi juga jembatan yang bisa menghubungkan keterampilan guru dalam menyusun soal yang berkualitas,’’ terangnya.
Kegiatan dibuka Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dilanjutkan penandatanganan Implementation Agreement (IA) dan penyerahan cenderamata dari Fakultas Teknik UNESA kepada SIKL.
Dalam sesi pelatihan, para peserta juga menerima aplikasi analisis butir soal yang dikembangkan oleh tim FT UNESA dan telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atas nama LPPM UNESA. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu guru dalam menganalisis soal secara lebih efisien dan akurat.
Baca Juga: Mantap! Karateka Jombang Borong 16 Medali Unesa Cup II
Antusiasme peserta terlihat tinggi selama pelatihan berlangsung. Para guru di SIKL mengaku terbantu dengan adanya aplikasi tersebut dan berharap kerja sama dengan UNESA dapat terus berlanjut.
Melalui kegiatan ini, UNESA berperan dalam peningkatan mutu pendidikan. Juga turut memperkuat internasionalisasi perguruan tinggi dan diplomasi budaya Indonesia melalui pendidikan.
’’Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dari kolaborasi berkelanjutan dengan sekolah-sekolah Indonesia di luar negeri guna memperluas dampak positif dari integrasi teknologi dalam dunia pendidikan,’’ tegasnya. (wen/jif)