Desakita.co – Kalangan dewan menyoroti pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang.
Ini setelah, ditemukannya kerusakan bangunan SMPN 1 Sumobito yang baru selesai direhab akhir 2023 lalu.
DPRD Jombang menilai, pengawasan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan lemah.
”Dinas harus segera ngecek bawah kalau ada laporan seperti ini, dan langsung ambil tindakan,” kara Syarif Hidayatullah, anggota Komisi D DPRD jombang.
Menurutnya, kerusakan bangunan di SMPN 1 Sumobito cukup fatal. Sebab, baru selesai dibangun namun banyak kerusakan.
Hal itu memperlihatkan jika pembangunan dilakukan asal-asalan. Sebab, jika pembangunan dilakukan dengan maksimal, maka kualitas bangunan juga akan bagus.
Gus Sentot, sapaab akrabnya menilai, kerusakan bangunan juga bakal berdampak pada kenyamanan siswa dalam belajar.
Apalagi saat musim hujan seperti sekarang. ”Bagaimanapun juga, kalau pembangunan sesuai maka tidak mungkin tiba-tiba bocor atau rusak.
Kontraktor yang seperti ini harus di-blacklist dinas terkait,” jelasnya.
Gus Sentot menilai, pemilihan kontraktor untuk melakukan pembangunan tidak cukup dinilai karena memberikan penawaran paling murah.
”Jangan ada faktor like dislike, apalagi hanya karena yang menawarkan paling murah,” jelasnya.
Ia juga berharap, aparat penegak hukum segera bertindak untuk melakukan penyelidikan.
”Tindak saja dinas-dinas yang main-main dengan pembangunan fisik, dan jangan sampai kasus seperti ini dibiarkan.
Kalau begini terus, bangunan di Kabupaten Jombang tidak ada yang berkualitas,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, SMPN 1 Sumobito mendapatkan DAK 2023 yang digunakan untuk rehab dua ruang kelas.
Masing masing pembangunan kamar mandi atau jamban, dan pembangunan ruang perpustakaan.
Adapun proyek dikerjakan CV Multi Teknik Group dengan nilai kontrak Rp 1.012.028.753.
Surat perintah mulai kerja dilakukan 20 Juli samnpai 16 November.
Kontraktor berhasil menyelesaikan tugasnya sebelum kontrak berakhir. Ditambah masa pemeliharaan 365 hari.
Gedung SMPN 1 Sumobito baru selesai dan dimanfaatkan pada Desember 2023.
Ironisnya, kondisi bangunan SMPN 1 Sumobito kini sudah mulai muncul kerusakan. Di teras ruang kelas, sudah ada kebocoran, hingga rembes di plafon, dan tembok bagian depan.
Sementara itu, di gudang perpustakaan tempat menyimpan ratusan buku juga bocor.
Lantai perpustakaan sangat memprihatinkan, sebab, beberapa granit sudah tampak anjok.
Dan nat granit sudah banyak yang keropos. Bahkan sangat rapuh hanya dengan disentuh menggunakan jari. (wen/ang)