Desakita.co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang juga semakin gencar menggelorakan seni dan budaya di satuan pendidikan.
Salah satunya nguri-uri kesenian jaranan dor, hingga menggelar event rutin tingkat kabupaten, lomba bahasa dan seni.
’’Kami ingin, seni dan budaya lokal kita tidak hilang ditelan masa, dengan cara memberikan kepada peserta didik pengetahuan sebanyak-banyaknya tentang kesenian lokal kita,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Seperti yang dilakukan Bidang Kebudayaan Dinas P dan K yang kini tengah sibuk membuat tutorial jaranan dor.
Nantinya diajarkan kepada guru dan siswa. Jaranan dor yang menjadi kesenian khas Jombangan bakal dijadikan event pemecah rekor jika sudah siap.
’’Akan kami adakan workshop untuk pendidik, baik SD dan SMP negeri.
Agar nanti kami bisa menyajikan tampilan kesenian tradisional pada event-event yang diadakan. Kita juga punya harapan memecahkan rekor untuk jaranan dor,’’ ungkapnya.
Sementara itu, bidang pembinaan SD memiliki cara sendiri untuk melestarikan kesenian di tingkat sekolah.
Melalui lomba bahasa dan seni serta lomba literasi yang dilaksanakan Senin (21/2) di aula 1, 2 dan 3 Dinas P dan K. Juga aula terbuka gedung kesenian. Serta di aula SMKN 3 Jombang.
Ada lima jenis lomba yang digelar. Pidato Bahasa Jawa, lomba macapat, lomba baca puisi, lomba literasi dan lomba peragaan busana.
’’Untuk yang literasi bisa diikuti SD negeri dan swasta. Untuk bahasa dan seni perwakilan kecamatan. Jadi kecamatan sudah melakukan seleksi sebelumnya,’’ jelasnya.
Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas P dan K Kabupaten Jombang, Senen. Ia menyampaikan manfaat lomba, utamanya untuk melatih kemampuan berbahasa anak-anak.
’’Ini untuk melestarikan dan membiasakan supaya anak-anak kita yang sekarang ini bisa berbahasa Jawa,’’ tuturnya. (wen/jif)