Desakita.co – Ketua Yayasan Pesantren Tinggi Darul Ulum (Yapetidu) Drs KH M Zaimuddin Wijaya As’ad menyampaikan pentingnya membangun koneksi positif dalam kehidupan digital selama Ramadan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Kajian Ramadan 1446 H yang diadakan Pusat Studi Al-Quran Unipdu di Islamic Center Unipdu, Minggu (2/3).
Mengutip buku The Death of Expertise (Matinya Kepakaran) karya Thomas M. Nichols, Gus Zuem menyampaikan jika dunia di era digital ini mengalami jungkir balik.
”Apa yang dimaksud jungkir balik? Yakni terbaliknya nilai-nilai kehidupan kita dibandingkan ketika 10 tahun lalu,” ujar dia.
Gus Zuem menambahkan, ada tiga dampak negatif akibat arus transformasi digital di era saat ini. Pertama, mudahnya tersebar beria hoaks.
Baca Juga: Diikuti 372 Wisudawan, Unipdu Jombang Sukses Gelar Wisuda ke-23
Kedua, kecanduan gawai dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Ketiga, berkurangnya empati atau kepedualian sosial kepada sesama umat.
”Di era digital seperti sekarang, orang akan lebih tertarik dengan hal yang aneh dan suka menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya.
Selain itu, orang-orang era sekarang tidak bisa dijauhkan dari gawai atau gadget. Mau makan pegang HP, bicara dengan orang lain pegang HP,” singgungnya.
Hal itu, diperburuk dengan berkurangnya empati atau perasaan kepada orang lain.
Baca Juga: Upaya Cari Bibit Unggul, Unipdu Jombang Adakan Badminton Unipdu Competition 2024
Sepertinya halnya ketika mendengar berita musibah lewat gawai.
Orang akan cenderung memanfatkan fitur seperti stiker di WhatsApp untuk menyampaikan belasungkawa daripada bertemu secara tatap muka.
”Akibat tranformasi digital, kita sudah tidak ada lagi yang namanya sopan santun,” terangnya.
Untuk itu, di bulan suci Ramadan, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) ini berpesan agar bijak dalam memanfaatkan teknologi era digital.
Baca Juga: Rektor Unipdu Jombang Dr dr HM Zulfikar As’ad: Fenomena Uang Baru dan Idul Fitri
Misalnya, menyebarkan konten positif dan inspiratif selama Ramadan, menjaga etika berkomunikasi, menggunakan teknologi untuk menambah ilmu, membatasi penggunaan gawai, dan membangun komunitas digital yang positif.
”Sebagaimana dawuh kanjeng Nabi Muhammad SAW “Berapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.
Maka demikian penting bagi kita membangun koneksi positif di era digital bukan hanya selama Ramadan namun juga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari agar ibadah kita menjadi lebih bermanfaat,” pungkasnya. (ang/naz)